Shijiazhuang/Zhengzhou (ANTARA) - Provinsi Hebei di China utara pada Minggu (9/7) sore waktu setempat mengeluarkan peringatan merah untuk suhu tinggi, level tertinggi dalam sistem peringatan cuaca berkode warna nasional, saat suhu di beberapa wilayah di provinsi tersebut diperkirakan naik melampaui 40 derajat Celsius pada Senin (10/7).
Jumlah rata-rata hari dengan suhu tinggi, mengacu pada suhu maksimum harian pada 35 derajat Celsius atau lebih, mencapai 17,5 hari di Provinsi Hebei per 7 Juli 2023. Angka ini 1,3 kali lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun-tahun normal sekaligus rekor tertinggi sejak 1961, demikian disampaikan pusat iklim provinsi tersebut.
Suhu harian tertinggi di sembilan stasiun meteorologi nasional di provinsi tersebut telah mencapai atau melampaui titik ekstrem historisnya.
Selain Hebei, Provinsi Henan di China tengah juga memperbarui peringatan merah untuk suhu tinggi pada Minggu.
Dari Minggu hingga Senin, suhu udara di beberapa wilayah di provinsi itu akan mencapai 40 derajat Celsius atau lebih.
Wakil direktur biro meteorologi provinsi tersebut, Zheng Shilin, menyatakan Henan mengalami gelombang panas secara terus-menerus sejak 5 Juli yang diperkirakan akan berlanjut hingga Senin.
Tahun ini, China dilanda gelombang panas dengan intensitas yang jarang terjadi, terutama di wilayah utara, yang secara tradisional lebih dingin dibandingkan wilayah selatan. Sejak pertengahan Juni, gempuran peringatan merah untuk suhu tinggi di kota-kota bagian utara, seperti Beijing, Tianjin, Shijiazhuang, dan Jinan, telah menjadi berita utama di media sosial.
Negeri Tirai Bambu itu akan mengalami gelombang panas yang menyengat selama sisa bulan Juli dan Agustus di beberapa wilayah, termasuk China utara dan China barat daya, menurut sejumlah pakar cuaca.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023