Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia, Senin , ditutup melemah sebesar 20,18 poin seiring dengan aksi ambil untung beberapa pelaku pasar saham.
IHSG BEI ditutup turun 20,18 poin atau 0,41 persen ke posisi 4.854,31. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 5,58 poin (0,67 persen) ke level 831,71.
Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono di Jakarta, Senin mengatakan IHSG BEI ditutup terkoreksi menyusul aksi ambil untung yang dilakukan investor, kondisi itu dipicu lembaga pemeringkat Fitch yang menurunkan peringkat Italia.
"Obligasi pemerintah Italia diturunkan ke level BBB+ (triple B plus) dari sebelumnya A- (A minus) dengan outlook negatif," kata dia.
Ia menambahlan pelaku pasar saham juga masih menanti pertemuan antara pemimpin Uni Eropa terkait penyelesaian krisis hutang yang masih melanda beberapa negara di benua tersebut.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada menambahkan kecenderungan pola indeks BEI menurun setelah menyentuh level tertinggi pada pekan lalu kondisi itu mendorong beberapa investor mengambil posisi aksi ambil untung.
Ia mengatakan bursa saham Asia bergerak bervarisi terkait dengan berbagai sentimen yang ada seperti China akan mulai melakukan rencana pengetatan terhadap pengajuan properti yang dikhawatirkan dapat melemahkan sektor perumahan, dan data-data manufaktur China yang melemah.
Lalu, lanjut dia, kabar negatif dari Australia yang merilis kenaikan defisit perdagangannya dan berita pemangkasan pekerja.
Sementara transaksi saham di BEI sebanyak 148.418 kali dengan volume perdagangan mencapai 5,486 miliar lembar saham senilai Rp4,569 triliun. Saham yang menguat sebanyak 129, sementara saham melemah 141, dan 115 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng melemah 1,13 poin (0,00 persen) ke level 23.090,82, indeks Nikkei-225 naik 65,43 poin (0,53 persen) ke level 12.349,05, Straits Times menguat 5,41 poin (0,16 persen) ke posisi 3.294,94.
(ZMF/Y006)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013