Dubai (ANTARA News) - Sebuah kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda di Irak mengatakan, Senin, mereka menyandera empat diplomat Rusia di Irak dan memberi Moskow waktu 48 jam untuk menarik diri dari Chehcnya dan membebaskan muslim yang ditahan, menurut sebuah pernyataan di Internet. Pernyataan dari Dewan Syura Mujahidin yang dikutip Reuters itu mengatakan, mereka telah menculik keempat orang tersebut dan membunuh seorang Rusia yang kelima. Kelompok itu tampaknya menunjuk pada serangan pada 3 Juni di mana seorang pegawai Kedutaan Besar Rusia tewas ditembak di Baghdad dan empat orang lagi diculik. "Tuhan telah memungkinkan singa-singa monotheisme menangkap empat diplomat Rusia di Irak dan membunuh seorang kelima," kata kelompok itu dalam pernyataan tersebut, yang dipasang di sebuah situs Internet yang seringkali digunakan oleh gerilyawan muslim. "Pengadilan syariah Dewan memutuskan memberi pemerintah Rusia waktu 48 jam untuk memenuhui tuntutan-tuntutan berikut ini atau menanggung konsekuensinya: penarikan segera dari Chechnya dan pembebasan semua saudara laki-laki dan perempuan kami yang ditahan di penjara-penjara Rusia." Kelompok itu, sebuah perhimpunan pejuang garis keras yang mencakup Al-Qaeda di Irak, tidak merinci konsekuensi-konsekuensi yang mereka maksudkan. Al-Qaeda di Irak membunuh sejumlah sandera asing, beberapa di antaranya dipenggal. Pada 3 Juni, empat pegawai Kedutaan Beasr Rusia diculik ketika orang-orang bersenjata menghadang kendaraan mereka di sebuah distrik di Baghdad dan seorang Rusia yang kelima ditembak mati. Dewan Syura itu mengatakan bahwa meski Rusia menentang invasi yang dipimpin AS ke Irak pada 2003, mereka telah melakukan kesalahan dengan "mengirim diplomat-diplomatnya ke Irak untuk mendukung proyek pasukan salib yang dipimpin oleh Amerika". Kelompok itu juga menuduh Moskow membunuhi muslim di Chechnya, di mana gerilyawan separatis berjuang melawan kekuasaan Rusia, dan di Afghanistan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006