New Delhi (ANTARA News) - Sopir bus yang terlibat dalam pemerkosaan bergilir seorang mahasiswi yang kemudian meninggal dunia, didapati gantung diri di penjara Tihar, New Delhi, lapor Reuters, Senin.

Ram Singh adalah terdakwa utama dari enam pelaku pemerkosaan mahasiswi kedokteran yang membuat marah rakyat India itu.

Saluran CNN-IBN melaporkan Singh menggantung diri dengan bajunya sendiri. Pengacaranya, V.K. Anand, membenarkan kabar ini.

"Dia tahu suatu saat dia akan mati karena dia punya dan menghadapi kasus hukum yang berat," kata adik lelaki dari korban pemerkosaan itu kepada Reuters.

"Saya sama sekali tidak kaget dengan berita bahwa dia bunuh diri karena saya sendiri ingin dia digantung...di depan umum. Para pelaku lainnya akan menunggu untuk didakwa hukuman mati," sambung dia.

Lima pelaku mulai diadili bulan lalu, sedangkan seorang lainnya yang masih di bawah umum, diadili di peradilan anak pekan lalu.

Adik Ram Singh bernama Mukesh Singh, pelatih senam Vinay Sharma, tukang bersih bus Akshay Kumar Singh, dan pedagang buah Pawan Kumar adalah empat pelaku lain yang masih hidup dan tengah menjalani peradilan. Seorang lainnya masih di bawah umur.

Polisi menuduh keenamnya menyerang si mahasiswi dan teman prianya dalam bus selagi mereka berdua pulang sehabis nonton film pada 16 Desember lalu.

Si mahasiswi diperkosa secara bergiliran dan dipukuli batang besi. Kedua korban disiksa sebelum kemudian dilemparkan ke jalan.

Dua minggu kemudian korban meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Singapura.

Meski mengalami kecelakaan jalan raya yang membuat tangan kanannya patah pada 2009, Singh tetap menjadi sopir bus.

Pria ini pernah tampil pada satu acara reality show televisi sebagai kompensasi dari perselisihannya dengan pemilik bus yang menyebut Singh "pemabuk dan ugal-ugalan".

Tetangga-tetangganya sendiri menyebut Singh peminum berat dan temperamental. Seorang perempuan muda mengatakan Singh sering terlibat dalam kekerasan, sementara familinya mengakui dia pernah menyiksa istrinya, demikian Reuters. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013