Surabaya (ANTARA) - Pimpinan DPRD Kota Surabaya menyebut adanya Kampung Wisata Sejarah Peneleh semakin menumbuhkan perekonomian di Kota Pahlawan, Jawa Timur.

"Peneleh adalah tempat Bung Karno dilahirkan, dan banyak juga catatan maupun rekam jejak sejarah lainnya yang bisa ditemui di sini. Tentu ini kegiatan yang menarik dan menghibur warga Kota Surabaya," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti dalam keterangannya di Surabaya, Minggu.

Hal itu disampaikan Reni Astuti usai menghadiri acara Festival Peneleh 2023 yang digelar oleh Pemkot Surabaya bersama Bank Indonesia (BI) Jatim di Jalan Tunjungan, Surabaya pada Sabtu (8/7).

Festival Peneleh 2023 adalah bagian dari event Java Coffee Culture (JCC) yang digelar di Jalan Tunjungan dan Kampung Peneleh pada 7-9 Juli 2023.

Pada gelaran Festival Peneleh 2023 ini, terdapat berbagai rangkaian acara menarik seperti pasar rakyat, layar tancap, dan Peneleh Heritage Track. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan nilai sejarah, serta menjadi ajang promosi Kampung Wisata Sejarah Peneleh sebagai destinasi wisata baru di Kota Surabaya.

Reni menyampaikan, apresiasinya terhadap kegiatan yang turut serta menumbuhkan potensi wisata heritage di Kota Pahlawan dan menumbuhkan perekonomian Surabaya.

Ia menilai terselenggaranya agenda itu turut memperkuat kawasan Peneleh sekaligus memperbanyak destinasi wisata yang sarat nilai-nilai historis di Kota Pahlawan.

Lebih penting lagi, lanjut dia, para generasi muda dapat belajar sekaligus wisata sejarah dengan meneladani tokoh-tokoh bangsa yang besar dan lahir dari Peneleh.

Bagi Reni, kawasan Peneleh pun memiliki nilai dan kesan emosional tersendiri. Hal ini lantaran erat kaitannya dengan cerita keluarga.

"Buat keluarga saya, Peneleh juga jadi kampung yang spesial ya karena kakek dan ibu suami saya adalah orang asli Peneleh, jadi kalo lebaran kita pun berkunjung ke sini," katanya.
Sejumlah warga mengunjungi sejumlah stan di Festival Peneleh di Kota Surabaya, Jumat (7/7/2023) malam. (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)


Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya menuturkan, banyak kalangan menyebut Peneleh sebagai situs kebangsaan salah satunya, terdapat rumah HOS Tjokroaminoto yang menjadi tempat tinggal Bung Karno saat remaja.

"Karena itulah puncak ilmu kebangsaan dan politik itu ada di Surabaya dari pemikiran HOS Tjokroaminoto. Kami sebagai penerus bangsa ini, anak-anak muda harus memiliki semangat dan spirit seperti Bung Karno dan HOS Tjokroaminoto," ujarnya.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Jatim Doddy Zulverdi menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya Bank Indonesia untuk meningkatkan ekonomi. Dimana pada sisi ekonomi global, pihaknya mencoba memitigasi dampak pada perekonomian di Indonesia, Jawa Timur, dan di Surabaya.

“Kami optimalkan peluang domestik, kami melihat salah satu potensi dimana Festival Peneleh merupakan bagian dari Java Coffee Culture yang sudah dibuktikan juga pada gelaran tahun lalu. Yakni, ikut berkontribusi dalam menghidupkan kawasan wisata di Jalan Tunjungan,” kata Doddy.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023