Surabaya (ANTARA) - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya, Jawa Timur memperkuat akses pendidikan wong cilik melalui beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP)
"PIP adalah program pemerintahan Presiden Jokowi, yang dikelola Kementerian Pendidikan Nasional. Dijaring Ibu Puti Guntur Soekarno(Anggota Komisi X DPR RI) melalui kader-kader PDI Perjuangan untuk memperkuat akses pendidikan bagi pelajar dari keluarga tidak mampu," kata Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono di Surabaya, Minggu.
Diketahui Puti Guntur merupakan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP dari Dapil Surabaya-Sidoarjo. Cucu Bung Karno ini gigih memperjuangkan akses pendidikan, terutama bagi warga tidak mampu. Pembagian beasiswa PIP diikuti para orang tua penerima manfaat.
"Program pembangunan Presiden Jokowi telah dirasakan warga masyarakat, seperti pemberian PIP. Maka, PDIP mengajak masyarakat untuk menjaga keberlanjutan program-program pemerintahan Presiden Jokowi di masa depan," kata Adi.
Pembagian PIP dimulai dari Kecamatan Tambaksari pada Sabtu (8/7) malam. Acara tersebut dihadiri Sekretaris DPC PDI Perjuangan Surabaya, Baktiono, yang juga Ketua Komisi C bidang pembangunan DPRD Kota Surabaya. Juga Ketua PAC PDIP Kecamatan Tambaksari Arif Wirawan dan para kader banteng.
Kemudian pada Minggu (9/7) ini, berlanjut ke Kecamatan Mulyorejo dan Asemrowo, lalu Krembangan dan Sukomanunggal. Acara tersebut dihadiri Wakil Wali Kota Surabaya Armuji dan Tenaga Ahli Puti Guntur Soekarno, Aliyudin dan Rizal.
Hadir pengurus PDI Perjuangan lainnya, yakni Hadrean Renanda, Anas Karno, Achmad Hidayat, Hamid dan Agus Basuki, Heri Budi Santoso, Hariaji dan Triyarso.
"PDI Perjuangan sangat concern untuk memperkuat akses pendidikan bagi masyarakat, terutama kalangan wong cilik, kaum marhaen. Kader-kader banteng terus melakukan pendampingan pendidikan dan mencegah anak-anak pelajar putus sekolah. Di pihak lain, kami bersama-sama melahirkan generasi-generasi terpelajar yang akan memimpin Indonesia di semua bidang, di masa depan," kata Adi.
Menurut dia, di Kota Surabaya telah diformulasikan sejumlah kebijakan pemerintahan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali (Wawali) Kota Surabaya Armuji yang berbasis kebutuhan warga masyarakat.
"Seperti pendidikan gratis untuk jenjang SD Negeri dan SMP Negeri, juga pemberian seragam gratis untuk pelajar tidak mampu, dari sekolah negeri maupun swasta," kata Wawali Armuji.
Untuk jenjang SMA dan SMK, kata dia, Pemkot Surabaya telah mengintervensi pembiayaan pelajar melalui pemberian beasiswa pemuda tangguh. Tahun ini, mendapat Rp200 ribu per orang tiap bulan.
"Kami jaga jenjang pendidikan dari anak-anak Surabaya, supaya dapat terus berlanjut ke level yang paling tinggi. Jangan sampai ada yang putus sekolah," kata Cak Ji panggilan akrabnya.
Tahun ini, PDIP Surabaya berhasil menjaring 6.152 penerima manfaat PIP, kebanyakan dari keluarga tidak mampu di level SD, SMP, SMA dan SMK. Pada jenjang pelajar SD, penerima manfaat PIP mendapatkan Rp 450 ribu satu tahun. Jenjang SMP Rp750 ribu dan jenjang SMA/SMK Rp1 juta.
"Semua harus seratus persen untuk keperluan pendidikan putra-putrinya," kata Sekretaris PDIP Surabaya Baktiono menambahkan.
Dikatakan Baktiono, kader-kader PDIP Surabaya gigih memperjuangkan kemudahan akses pendidikan bagi warga masyarakat, terutama lapisan tidak mampu.
"Kami berterima kasih kepada Ibu Puti Guntur Soekarno, cucu Sang Proklamator Bung Karno, yang telah berupaya keras dan memperjuangkan PIP bisa diterimakan warga masyarakat di Surabaya. Ibu Puti Guntur Soekarno juga gigih memperjuangkan berbagai kebijakan pemerintahan di bidang pendidikan yang berpihak pada nasib wong cilik, kaum marhaen," kata Baktiono.
Baca juga: Puti Guntur Soekarno ajak generasi muda songsong Indonesia Emas 2045
Baca juga: PDIP ajak warga Surabaya lahirkan generasi hebat melalui PIP
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023