Tidak benar akan dilakukan pemulangan TKI besar-besaran. Kalau memang ada yang pulang ke kampung halamannya, itu merupakan inisiatif sendiri
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Marty Natalegawa menegaskan bahwa para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berada di daerah konflik Sabah di Malaysia sudah diungsikan dan berada di tempat yang aman.
"Mereka (para TKI) sudah direlokasi ke suatu tempat yang lebih aman. Bahkan, tim dari konsulat jenderal kita telah berkunjung untuk menemui dan memeriksa keadaan mereka. Secara umun, keadaannya baik dan masih terkendali. Kami juga akan terus memantau perkembangannya," kata Marty saat ditemui di Gedung Nusantara II MPR/DPR di Jakarta, Senin.
Menurut dia, hingga saat ini tidak ada warga negara Indonesia yang dilaporkan mengalami permasalahan berkaitan dengan konflik yang sedang terjadi di Malaysia.
Ia juga mengatakan pemerintah sudah menjalin kerja sama dengan pihak perusahaan yang mempekerjakan warga Indonesia di wilayah terkait, sehingga para TKI telah direlokasi ke suatu tempat yang aman.
"Terkait dengan para TKI yang ada di Sabah, Malaysia, pemerintah telah melakukan langkah-langkah antisipatif, khususnya melalui perwakilan kami, sehingga tidak ada warga negara kita yang terkena masalah sehubungan dengan konflik yang terjadi," ujarnya.
Selanjutnya, kata Marty, saat ini TKI yang sudah diungsikan oleh konsulat berjumlah sekitar 600 orang, khususnya para TKI yang bekerja di ladang kelapa sawit di daerah konflik di Malaysia.
Selain itu, Menlu juga mengatakan Kementerian Luar Negeri siap membantu pihak keluarga yang ingin menghubungi sanak keluarga yang ada di wilayah terkait di Malaysia.
"Kalau ada siapapun juga dari pihak keluarga di Tanah Air yang mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan para pekerja kita di Malaysia, kami siap membantu," tutur Marty.
Sebelumnya, Konsulat RI di Tawau mengatakan Pemerintah Malaysia memberikan jaminan keamanan kepada warga negara Indonesia atau tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Sabah terkait konflik antara kelompok bersenjata dari Filipina selatan dan Pemerintah Malaysia.
Konsul RI di Tawau Mohammad Soleh mengatakan, ratusan TKI yang terkena dampak konflik itu telah diungsikan ke tempat yang dianggap aman, yakni masih di kawasan Felda Plantation, milik Pemerintah Malaysia.
Selain itu, kata dia, aparat keamanan Malaysia dan pemerintah Sabah telah membuat suatu perjanjian tertulis bahwa mereka akan tetap menjamin keamanan WNI yang bekerja di wilayah tersebut.
"Pihak Malaysia telah membuat surat pernyataan untuk tetap menjamin keamanan para WNI atau TKI di Sabah," ujarnya.
Mohammad Soleh juga mengakui, kebutuhan sehari-hari TKI yang saat ini dalam pengungsian tetap dalam tanggungan perusahaan negara Malaysia, Felda Plantation.
"Kami sudah bicarakan semuanya dengan pihak perusahaan (Felda Plantation) dan perusahaan berjanji siap menjamin kebutuhan sehari-hari mereka selama dalam pengungsian," tukasnya.
Pada kesempatan itu, Soleh membantah kabar yang beredar tentang ratusan TKI yang diungsikan di Konsulat RI di Tawau dan siap dikembalikan ke Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur.
"Informasi tersebut tidak benar karena tidak mungkin mereka mengungsi ke Tawau karena jarak antara Tawau dengan lokasi konflik sangat jauh, yakni 400 kilometer. Tidak ada TKI yang mengungsi ke konsulat (Tawau)," katanya.
Soleh juga membantah informasi soal pemulangan TKI secara besar-besaran akibat konflik di Sabah tersebut. Dia mengatakan, belum ada rencana tentang hal itu.
"Tidak benar akan dilakukan pemulangan TKI besar-besaran. Kalau memang ada yang pulang ke kampung halamannya, itu merupakan inisiatif sendiri," ujarnya.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013