Penyeberangan yang tidak beroperasi karena cuaca buruk tersebut, yakni Pelabuhan Penyeberangan Galala Ambon, Pelabuhan Penyeberangan Namlea, Pelabuhan Penyeberangan Waai Maluku Tengah, dan Pelabuhan Penyeberangan Tual.
“Kondisi cuaca yang ekstrim dalam beberapa hari terakhir menyebabkan operasional pelayaran pada beberapa pelabuhan penyeberangan tidak beroperasi,” kata Pengolah Data Kehumasan dan Publikasi BPTD Maluku, Mohammad Fausan Salatalohy, di Ambon, Minggu.
Ia mengatakan, sejumlah penyeberangan tersebut dihentikan berdasarkan informasi terbaru oleh Badan Meteorolgi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteroeologi Maritim Ambon Nomor : PCWP/KAMB/09/VII/2023.
Kemudian ditindaklanjuti Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Maluku, untuk mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang dapat terjadi.
“Jika kondisi gelombang tinggi mengancam keselamatan penumpang kapal penyeberangan, maka kami pihak BPTD Kelas II Maluku akan menunda keberangkatan kapal,” ujar dia..
Fausan mengaku, BPTD Maluku akan kembali memberangkatkan kapal, saat kondisi cuaca gelombang laut sudah pada kategori rendah atau sedang.
“Untuk pelabuhan yang tidak beroperasi karena cuaca buruk, kami menunggu perkiraan cuaca dari BMKG yang selalu diperbarui setiap harinya,” jelas Fausan.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat terutama pengguna jasa angkutan laut agar lebih mengutamakan keselamatan, sambil menunggu cuaca kembali normal.
“Curah hujan saat ini sangat tinggi sehingga ombak laut pun sangat berpotensi membahayakan aktivitas melaut. Waspada terhadap cuaca ekstrem, gelombang tinggi dan angin kencang,” pintanya.
Pewarta: Winda Herman
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023