Pada seminar Women's Health Expo di Jakarta, Minggu, Tirza menjelaskan bahwa gangguan nyeri sendi pada awalnya terjadi akibat gangguan postur tubuh pada penderita obesitas.
"Kalau kita berdiri tegak ada gaya gravitasi dari pertengahan tubuh yang membuat posisi tubuh tetap seimbang. Pada obesitas, garis grafitasi akan bergeser akibat tumpukan lemak di sekitar pinggang," kata Tirza.
Akibat pergeseran tersebut, penderita obesitas seringkali terserang nyeri pada punggung bawah, perkapuran rawan sendi pada lutut, kaki teper, gangguan pola jalan, nyeri pada sebagian besar otot, serta perkapuran rawan sendi.
"Pada penderita obesitas, otot kaki melemah. Akibatnya ligamen mengalami kelenturan sehingga bentuk kaki berubah menjadi 0 atau X," jelas Tirza.
Dia mengemukakan penderita harus menjalani terapi modifikasi gaya hidup, dengan mengubah pola makan serta olahraga teratur.
(M048)
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013