Jakarta (ANTARA) - Wakil Kepala Departemen Kebudayaan dan Komunikasi Kedutaan Besar Belanda di Jakarta Jaef de Boer mengatakan grup teater pantomim asal Belanda Bambie akan tampil membawakan “Bambie Zero” di tiga kota di Indonesia selama Juli ini.
“Bambie menghadirkan teater dengan cara yang intim, lucu dan terkadang aneh yang dibuat khusus untuk orang dewasa. Pertunjukan pantomim mereka memungkinkan kita untuk melihat kembali kehidupan kita, yang penuh dengan tampilan yang indah, pertengkaran slapstick dan perasaan yang kita kenal lewat sebuah pertunjukan visual yang memikat," kata Jaef de Boer dalam keterangan tertulis, Sabtu.
Menurut Jaef de Boer, topik-topik yang diangkat dalam pertunjukan tersebut bersifat universal dan relevan untuk orang Indonesia. "Terkadang kita jangan menganggap hidup ini terlalu serius dan Bambie Zero akan menunjukkan alasannya".
Bambie Zero adalah dagelan slapstick fisik dan filosofis tentang kesedihan dan keindahan dari kegagalan. Dalam pertunjukan tersebut dua orang laki-laki mencari ‘makna dari segala sesuatu’, di mana mereka menarik diri ke dunia mereka yang absurd dan melakukan penelitian bermakna, namun mereka menghalangi penelitian itu sendiri.
Baca juga: "Bambie Zero" tawarkan kisah pencarian makna segala hal lewat pantomim
Pertunjukan itu terinspirasi dari novel berjudul 'Bouvard & Pécuchet’ karya Flaubert, 'Ne me quitte pas' dan lukisan hitam karya Malevich.
“Kami sangat menantikan untuk bertemu dengan audiens kami di Indonesia. Kami berharap penonton dapat tersentuh oleh bahasa teater yang absurd dan universal yang kami bawakan. Tentu saja, kami juga berharap dapat menginspirasi dan terinspirasi,” kata Jochem Stavenuiter dan Paul van der Laan, aktor dan pendiri Bambie.
Selama lebih dari 25 tahun, Bambie telah memproduksi pertunjukan teater visual yang jenaka dan memikat, di mana mereka menjadikan tubuh sebagai cermin dari jiwa manusia, seperti dikutip dari pernyataan Kedubes Belanda.
Selain tampil di Erasmus Huis Jakarta pada 8 Juli, pertunjukan Bambie juga bakal hadir di Pendhapa Art Space Yogyakarta pada 12 Juli dan di Universitas Negeri Makassar pada 18 Juli mendatang.
Sebagai pusat kebudayaan Belanda di Indonesia, Erasmus Huis merasa bangga dapat membawa salah satu kelompok teater terbaik di Belanda untuk tampil di Indonesia, tulis pernyataan tersebut.
Baca juga: Erasmus Huis Club Night soroti ekosistem musik dansa elektronik
Baca juga: Musisi Robin Block hubungkan budaya Belanda dan Indonesia lewat musik
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023