Pada konferensi pers yang diadakan di Beijing, Jiechi mengatakan bahwa negaranya menghormati aspirasi rakyat Suriah dan pilihan mereka, dan menambahkan bahwa China tidak mendukung satu pihak dengan mengorbankan pihak yang lain.
Jiechi mencatat bahwa Beijing berkomunikasi dengan pemerintah Suriah dan oposisi untuk mendorong dialog dan mencapai solusi damai.
Sementara itu sejumlah keluarga Suriah yang mengungsi akibat tindak pidana kelompok teroris bersenjata ke Lebanon kembali pulang pada Kamis setelah mereka menerima jaminan penyediaan hidup layak dan persyaratan yang diperlukan dalam pelaksanaan program politik untuk menyelesaikan krisis.
Menteri Negara Urusan Bulan Sabit Merah, Menteri Sosial dan Gubernur provinsi pinggiran Damaskus menerima keluarga pengungsi di titik persimpangan Jdeidet Yabous, dan menemani mereka ke pusat-pusat tinggal sementara di pinggiran kota Qudsaya di pedesaan Damaskus.
Keluarga-keluarga Suriah menyatakan terima kasih dan penghargaan atas fasilitas yang ditawarkan oleh Pemerintah untuk memastikan mereka kembali ke tanah air dengan aman.
Menteri Sosial, Kinda al-Shammat, mengatakan kepada wartawan bahwa ada program kepedulian sosial bagi keluarga yang kembali di pusat tinggal sementara, dan menambahkan bahwa bantuan kemanusiaan akan ditawarkan kepada semua keluarga bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Arab Suriah.
Untuk bagiannya, Menteri Negara untuk Urusan Bulan Sabit Merah, Joseph Sweid, menekankan bahwa kembalinya keluarga-keluarga pengungsi ke tanah air adalah terjemahan keberhasilan program politik untuk menyelesaikan krisis di Suriah, demikian OANA.
(H-AK)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Bagaimana sikap Pejabat Pemerintah dan Menlu kita???, ha ha sepertinya tidak cocok menduduki jabatan tersebut sebagai negara pelopor dan pegiat gerakan non blok.
Jaya Indonesia.