Lombok, NTB (ANTARA) - Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia Ingrid Siburian ingin tim-tim Indonesia yang berlaga di Shell Eco-marathon (SEM) Asia-Pasifik dan Timur Tengah 2023 menyapu bersih semua kategori yang ada.

Berlangsung 4-9 Juli di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, SEM kedua di Indonesia setelah diselenggarakan tahun lalu itu menyertakan enam kategori, Prototype Internal Combustion Engine, Prototype Battery Electric, Prototype Hydrogen Fuel Cell, Urban Concept Internal Combustion Engine, Urban Concept Battery Electric, dan Urban Concept Hydrogen Fuel Cell.

“Jadi kami berharap ya disabet (juara) semua. Itu kan sebuah kebanggaan buat anak-anak muda kita karena bisa menang di kancah seperti ini dan ini kan namanya kemana-mana dan yang membuat membanggakan juga diikuti oleh universitas-universitas dari berbagai negara di Asia Pasifik dan Timur Tengah,” kata Ingrid ketika ditemui awak media, Jumat (7/7).

Pada edisi tahun lalu di sirkuit yang sama, Indonesia yang bersaing dengan delapan negara lainnya berhasil memborong lima gelar juara dari enam kategori.

Satu kategori yang gagal juara adalah Urban Concept Hydrogen Fuel Cell dimana pada tahun lalu yang juara adalah tim asal Singapura TP ECO FLASH dengan catatan 137 km per meter kubik.

Dengan bertambahnya tim peserta pada SEM 2023 menjadi 75 peserta dari 13 negara yang 46 tim di antaranya dari Indonesia, wanita yang baru menjabat jabatan yang didudukinya saat ini itu optimistis gelaran tahun ini juga sukses prestasi seperti pada tahun lalu.

“Harapannya tentu juara. Kami bangga banget karena tahun lalu ada 47 tim dari sembilan negara. Itu kita bisa dari enam, juara satu bisa lima,” kata Ingrid.

“Tahun ini dengan semakin lebih banyak tim Indonesia yang ikut karena dari 75 itu sekitar 46 kalau gak salah tim Indonesia, jadi lebih 50 persen,” tambahnya.

Tim-tim Indonesia yang berpartisipasi pada kategori Urban Concept akan memiliki kesempatan lolos untuk bertanding di SEM World Championship di Shell Technology Center, di Bangalore, India, 10-12 Oktober.

Diperkenalkan pada SEM 2016, World Championship menantang tim-tim Urban Concept terbaik untuk menggabungkan efisiensi mobil mereka dengan beradu kecepatan untuk melihat siapa yang dapat mencapai garis finis pertama dengan jumlah energi paling sedikit.


Baca juga: Apatte62 dan Malem Diwa raih hasil berbeda pada lomba hari pertama
Baca juga: 66 tim berlaga pada Shell Eco-marathon 2023 di Sirkuit Mandalika
Baca juga: 25 Tim lolos kategori Urban Concept ajang Shell Eco Marathon 2023

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023