membaca menjadi syarat mutlak untuk menciptakan Indonesia maju

Jakarta (ANTARA) - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) memperkuat kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Sekretariat Kabinet (Setkab) untuk memajukan literasi dan mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan, kerja sama ini adalah upaya bersama dalam mengimplementasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Presiden dan Wakil Presiden.

"Seorang individu tidak bisa menjadi pintar tanpa belajar dan membaca, dan tujuan literasi yang paling penting itu bisa mengimplementasikan apa yang dibaca," kata Syarif pada keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Menurutnya, masalah rendahnya budaya baca di Indonesia bukan disebabkan oleh kurangnya minat baca, tetapi kurangnya bahan bacaan.

"Faktanya, perpustakaan keliling selalu dipadati oleh anak-anak. Ini menandakan mereka merindukan lebih banyak buku bacaan," ujar dia.

Baca juga: Kaperpusnas: Budaya membaca penting tingkatkan pembangunan nasional
Baca juga: Komisi X DPR setujui pagu indikatif Perpusnas perkuat budaya literasi

Ia menjelaskan, Perpusnas telah melakukan digitalisasi pada lebih dari 1,3 juta koleksi perpustakaan. Untuk itu, Perpusnas membutuhkan dukungan dari Kemendikbudristek untuk memastikan peran perpustakaan sebagai jantung pendidikan bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat.

"Dibutuhkan edaran resmi dari menteri kepada civitas akademika maupun satuan pendidikan agar mereka dapat memanfaatkan layanan digital Perpusnas, sehingga mereka dapat mengaksesnya secara digital di mana pun, selama terhubung ke internet," tuturnya.

Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti menyampaikan apresiasi terhadap transformasi yang dilakukan Perpusnas.

"Saya berharap Perpusnas dapat terus meningkatkan layanan yang lebih baik untuk menjadikan masyarakat Indonesia sebagai pembelajar, di mana membaca menjadi syarat mutlak untuk menciptakan Indonesia maju," kata dia.

Baca juga: Perpusnas fokus kembangkan budaya literasi pada 2024
Baca juga: Kepala Perpusnas: Literasi harus dorong Indonesia jadi negara produsen

Ia memahami bahwa Kemendikbudristek memiliki tugas besar dalam pengembangan perpustakaan, tidak hanya di kementerian maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah, tetapi juga satuan pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA bahkan perguruan tinggi negeri dan swasta.

"Semua institusi ini memiliki peran besar dalam memastikan tercapainya tujuan pendidikan yang berkualitas," katanya.

Suharti menegaskan, rendahnya kompetensi literasi dan numerasi di Indonesia perlu segera diatasi dengan dukungan dari Perpusnas, Setkab, dan civitas akademika.

"Kemendikbudristek telah melakukan berbagai transformasi, salah satunya kurikulum merdeka. Guru-guru juga diberdayakan untuk memastikan siswa memiliki kemampuan literasi dan numerasi yang baik," ucap dia.

Baca juga: Kemendikbud Ristek gandeng swasta kuatkan literasi digital santri
Baca juga: Kemendikbud distribusikan 15 juta eksemplar buku bacaan bermutu

Dalam upaya memajukan literasi, Kemendikbudristek juga memiliki program khusus yakni penyediaan buku bacaan menarik bagi anak-anak.

"Lebih dari 13 juta eksemplar telah dikirim ke PAUD dan SD di daerah-daerah tertinggal," katanya.

Sementara itu, Deputi Bidang Administrasi Setkab Farid Utomo mengatakan perpustakaan memiliki peran penting sebagai tempat penyimpanan dan penyebaran pengetahuan, sekaligus meningkatkan kualitas SDM di lingkungan Setkab.

"Setkab sebagai institusi yang membantu manajemen presiden, memerlukan kajian-kajian yang berkualitas, salah satunya peningkatan kapasitas itu tentunya melalui perpustakaan," kata Farid.

Penandatanganan kerja sama ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Pustakawan Nasional yang jatuh setiap 7 Juli.

Baca juga: Kemendikbud izinkan buku gerakan literasi nasional diperbanyak
Baca juga: Literasi digital kunci utama wujudkan masyarakat digital
Baca juga: DPR : Kebijakan Kemendikbud sinergi dengan Perpusnas kuatkan literasi

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023