evakuasi ke tempat aman apabila wilayahnya mengalami hujan lebat dengan durasi lama
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa tim SAR (Search and Rescue) atau tim pencarian dan pertolongan gabungan tengah mencari korban tertimbun tanah longsor di Kabupaten Karangasem, Bali.
"Tim SAR gabungan melakukan pencarian dan penyelamatan korban hingga saat ini," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Kejadian tanah longsor, kata Abdul, dipicu hujan intensitas tinggi disertai struktur tanah labil pada hari Kamis (6/7) pukul 20.00 WIB di Desa Tribhuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem.
Adapun saat ini tercatat satu korban meninggal dunia, satu korban luka berat, dan satu jiwa terlapor tertimbun longsor.
"Korban tertimbun longsor masih dalam pencarian," kata Abdul.
Baca juga: BPBD Bali catat 245 bencana terjadi selama Januari-Februari 2023
Baca juga: BPBD Bali minta gunakan jalur alternatif Pura Besakih akibat longsor
Selain insiden di Kabupaten Karangasem, BNPB juga menyampaikan beberapa peristiwa akibat bencana hidrometeorologi basah di sejumlah daerah Bali. Wilayah terdampak antara lain di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, Tabanan, Buleleng, Klungkung, Jembrana dan Bangli.
Dampak yang tercatat dari peristiwa di sejumlah wilayah tersebut, termasuk Karangasem, antara lain pohon tumbang 31 titik, bangunan rusak 4 titik dan jalan rusak 1 titik, sedangkan kejadian banjir 12 titik dan longsor 29 titik. Hujan intensitas tinggi ini disertai adanya angin kencang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan dinas terkait yang dibantu TNI, Polri dan relawan telah merespons dengan upaya tanggap darurat di lapangan.
Prakiraan cuaca Provinsi Bali dalam dua hari ke depan menunjukkan potensi hujan sedang hingga lebat di sebagian besar wilayah. Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah daerah dan warga diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, angin kencang dan tanah longsor.
"Terkait dengan bahaya tanah longsor, warga dapat mengantisipasi dampak sejak dini, seperti evakuasi ke tempat aman apabila wilayahnya mengalami hujan lebat dengan durasi lama. Terlebih mereka yang tinggal di sekitar bukit atau tebing. Longsoran dapat dipicu dengan kondisi tanah yang labil dan curah hujan tinggi," ujar Abdul.
Baca juga: Warga Buleleng gotong royong bersihkan material longsor tutup jalan
Baca juga: BPBD Bali: Enam orang meninggal karena banjir dan tanah longsor
Baca juga: Aparat evakuasi korban tanah longsor di Bangli, Bali
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023