Akan tetapi hukumannya terlalu berat"

Moskow (ANTARA News) - Puteri Kecantikan Rusia Elmira Abdrazakova melakukan tindakan tidak biasa dengan melancarkan kritik terhadap Presiden Vladimir Putin yang memenjarakan dua anggota grup musik wanita beraliran punk Pussy Riot setelah menyanyikan lagu protes di gereja.

Abdrazakova, remaja usia 18 tahun, Sabtu, mengatakan dia tidak pernah berpikir bagaimana anggota band musik dapat dipenjara karena penampilan mereka.

"Saya pulang sekolah pada Minggu dan bagi saya gereja itu sakral. Dan pemerintah melakukan tindakan penangkapan yang tidak dapat diterima," kata dia kepada stasiun radio Russian News Service.

"Akan tetapi hukumannya terlalu berat. Mungkin mereka (pemerintah) perlu belajar lebih dalam mengenai pandangan kehidupan.," katanya sebagaimana dikutip AFP.

Nadezhda Tolokonnikova dan Maria Alyokhina didakwa dua tahun penjara setelah pengadilan menyatakan dua remaja itu bersalah atas tindakan holiganisme berlatar belakang kebencian agama.

Saat itu Pussy Riot mentas pada Februari 2012 di Kathedral Moskow, tempat ibadah yang memberi dukungan kepada Putin pada pemilihan mendatang.

Langkah Putin memicu reaksi dunia internasional yang melambangkan kemunduran hak politik selama 13 tahun terakhir.

Protes juga dilancarkan oleh musisi seperti Madonna dan Sting. Sementara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat secara resmi menyatakan kekecewaannya atas insiden itu.

Abdrazakova mengkritik, pemenjaraan personel Pussy Riot sangat langka terjadi karena banyak pengkritik pemerintah Rusia lainnya yang justru secara terang-terangan lebih berani daripada grup musik beraliran punk itu.

Meski begitu Rusia beberapa kali memenjarakan pihak oposisi, salah satunya penjeblosan pemimpin oposisi dan mantan pengusaha minyak Mikhail Khodorkovsky.

(Uu.A061)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013