Mataram (ANTARA) - Ribuan rumah di Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, diterjang banjir akibat luapan air Sungai Kokat, setelah hujan lebat dengan intensitas yang cukup tinggi pada Kamis (6/7) sore hingga malam.

"Banjir itu akibat luapan aliran sungai, sehingga merendam pemukiman masyarakat di Desa Emang Lestari dan Desa Sukamaju dengan ketinggian air 50 centimeter," kata Dandim 1607/Sumbawa Letkol Czi Eko Cahyo Setiawan dalam keterangan tertulisnya diterima di Mataram, Jumat.

Jajaran Kodim 1607 Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, sigap membantu warga korban banjir yang terjadi di Kecamatan Lunyuk tersebut.

"Adapun kerugian sementara yang terparah di Dusun Kalbir Desa Emang Lestari 1.370 unit rumah terendam air 50 centimeter," katanya.

Baca juga: Kerusakan hutan dan hilangnya kawasan resapan picu banjir NTB

Baca juga: Gubernur NTB: Intensitas hujan tinggi penyebab banjir di Pulau Sumbawa

Selain itu, akibat banjir tersebut mengakibatkan pupuk urea milik warga sebanyak 28 ton terendam air, sembako warga terendam air, di Dusun Emang 250 rumah warga terendam air, tiga ekor sapi hanyut.

"SDN Kalbir juga terendam air," katanya.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan akibat bencana banjir itu, Dandim 1607/Sumbawa memerintah anggota menyiagakan Babinsa jajarannya guna mengantisipasi segala kemungkinan yang akan timbul dari perubahan situasi.

Kemudian untuk Babinsa yang wilayah terdampak banjir langsung terjun ke lapangan untuk membantu evakuasi, bergotong royong membersihkan lokasi

Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat agar segera mengamankan barang barang berharga dan selalu tetap waspada karena saat ini curah hujan cukup tinggi.

"Kami melakukan koordinasi dengan BNPB Kabupaten Sumbawa terkait dengan siaga bencana, menyiapkan Posko tanggap darurat bencana alam yang akan ditempatkan di kantor Kecamatan Lunyuk," katanya.*

Baca juga: BPBD: Banjir bandang di Sumbawa akibat tingginya sedimentasi sungai

Baca juga: BPBD: Banjir bandang di Sumbawa disebabkan oleh penebangan liar

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023