... 85 persen menyatakan rasanya enak... "
Bogor, Jawa Barat (ANTARA News) - Bosan dengan nasi goreng biasa? Bagaimana kalau mencoba kuliner baru, nasi goreng buah, inovasi Zainal Abidin, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.

Namun jangan dibayangkan komposisi nasi goreng ini terdiri dari nasi, potongan daging, telur, sedikit sayur-mayur, lengkap dengan sambal dan kecapnya.


"Keistimewaan nasi goreng buah ini adalah rasa yang khas dari sari dan potongan buah-buah seperti nanas, melon, kedondong dan buah-buahan lain," kata Abidin, di Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Yang sama antara nasi goreng buah dan nasi goreng konvesional, kata dia, adalah cara membuatya. Sama-sama diaduk-aduk di penggorengan atau wajan cukup besar. Hanya saja, katanya, saat penumisan bumbu dimasukkan sari buah dan potongan buah sesuai keinginan konsumen.


Biar lebih sip, "Buah-buahan yang dipakai harus dalam keadaan tetap segar, agar kandungan gizinya terjaga," katanya.


Ia menjelaskan, inovasinya merupakan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirusahaan (PKMK) itu mendapat bantuan modal awal dari pemerintah sekitar Rp 6 juta.

Di bawah bimbingan staf pengajar IPB, Dr Dinamella Wahjuningrum ,usaha tersebut ternyata mendapat sambutan hangat para konsumen yang berada di sekitar kampus.

Menurut Abidin, selama program dijalankan hingga selesai, usaha nasi goreng buah-nya telah menjadi sebuah usaha komersiil yang mampu memberikan keuntungan secara finansial.

"Dan merupakan usaha kuliner unik yang disukai masyarakat sekitar kampus," katanya menambahkan.

Ibaratnya jajak pendapat politik, dia juga menyebar kuesioner. Tidak dijelaskan besaran angka sebaran dan metodologinya, namun 84 persen konsumen menyatakan belum pernah mengenal nasi goreng buah.

Kemudian, "Sebanyak 97 persen harga terjangkau, dan 85 persen menyatakan rasanya enak, 95 persen kemasan yang dibuat menarik dan 95 persen pelayanannya memuaskan," kata Abidin.

Tanggapan IPB? Kepala Humas IPB, Henny Windarti, menambahkan, melalui PKMK ini, mahasiswa ditantang untuk melahirkan inovasi-inovasi sesuai bidang yang ditekuninya.

"Dengan demikian mahasiswa IPB tidak pernah kehabisan akal berinovasi membuat usaha berbahan baku komoditas pertanian," kata Windarti.

(A035/M009)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013