Lombok, NTB (ANTARA) - Sebanyak 66 tim berlaga pada Shell Eco-marathon (SEM) Asia-Pasifik dan Timur Tengah 2023 yang diselenggarakan pada 4-9 Juli di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika setelah pada hari ini lolos seluruh tahapan inspeksi teknis.
Angka itu terbagi dari 41 kategori Prototype dan 25 Urban Concept. Indonesia sebagai tuan rumah menyumbang 42 tim dan 24 lainnya berasal dari luar negeri yaitu tiga dari China, empat dari Thailand, dua dari Vietnam, satu dari Filipina, satu dari Korea Selatan, dua dari Qatar, satu dari Brunei Darussalam, dua dari Arab Saudi, dua dari India, dua dari Kazakhstan, dan dua dari Malaysia.
Juara-juara tahun lalu seperti Semar Proto Universitas Gadjah Mada (UGM) dari kategori Prototype Battery Electric, Nakoela Universitas Indonesia (UI) kategori Prototype Internal Combustion Engine, hingga Garuda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Eco Team pada kategori Urban Concept Internal Combustion Engine masih meramaikan ajang adu kreativitas antar pelajar ini.
Tim Horas Universitas Sumatera Utara (USU), salah satu tim peserta yang lolos serangkaian tahapan ketat inspeksi teknis pada hari ini, merasa senang dan lega dapat berlomba di SEM 2023 pada kategori Urban Concept Internal Combustion Engine.
Baca juga: Tim Horas USU ingin tampil lebih baik di Shell Eco-Marathon 2023
Baca juga: 44 tim lolos inspeksi teknis di Shell Eco-marathon 2023 Indonesia
“Rasanya cukup senang dan lega, karena bisa dibilang kalau tidak lulus inspeksi teknis kami gak bisa race,” kata manajer tim Christofer David ketika ditemui pewarta, Jumat sore.
Lolos inspeksi teknis pada hari terakhir, Christofer mengatakan timnya terkendala kesalahan pahaman mengenai salah satu regulasi.
“Untuk kendala yang agak fatal itu kami salah memahami regulasi soal box, karena kami pikir box itu hanya satu kotak saja, ternyata satu box itu ada kotak penahan box lalu box-nya dimasukkan,” kata Christofer.
Tim yang pernah memenangkan SEM 2014 kategori Urban Concept bahan bakar ethanol di Manila, Filipina itu akan memulai perlombaan pada keesokan harinya pada siang hari.
“Mau maksimalkan di sistem pengereman agar tidak ada kendala, karena ada kendala rem tersangkut dan ada rencana untuk penggantian bearing, dan briefing dengan driver untuk strategi di sirkuit,” ucap Christofer.
Berlomba dengan sembilan tim lainnya pada kategori yang diikuti, Christofer memasang target realistis yaitu menduduki posisi tiga besar.
“Keinginan untuk juara pasti ada, ini kan turnamen internasional, siapa yang ga mau jadi juara, untuk optimis di tiga besar karena kami realistis juga,” ujar Christofer.
Dihimpun dari website resmi Shell-Eco-marathon, sembilan tim dari 75 peserta dinyatakan gugur karena gagal melewati serangkaian tahapan inspeksi.
Baca juga: Keamanan mobil dan pengemudi jadi prioritas inspeksi teknis SEM 2023
“Interpretasi tentang pemahaman global rules. Jadi memang SEM kami selenggarakan sebagai wadah bagi pelajar yang cerdas dengan ide brilian untuk menciptakan kendaraan hemat energi. Jadi memang terserah mereka interpretasinya seperti apa tapi tugas saya adalah memandu peserta,” komentar Direktur teknis Shell Eco-marathon (SEM) 2023 Paul Johnson terkait kendala tim peserta pada inspeksi teknis, Jumat.
Ia juga mengatakan kerap menemukan kesalahan umum yang ditemukan pada tempat duduk pengemudi yang kurang aman.
“Salah satu kesalahan umum yang sering ditemukan adalah posisi duduk driver atau pengemudinya. Itu dari sudut pandang safety atau keselamatan, ada banyak poin yang harus dipenuhi,” ucapnya.
Adapun, pada hari ini selain selesainya inspeksi teknis juga dilakukan practice untuk Prototype dan Urban Concept. Juga pada hari ini mulai diperlombakan untuk kategori Urban Concept.
Baca juga: 25 Tim lolos kategori Urban Concept ajang Shell Eco Marathon 2023
Berikut hasil inspeksi teknis SEM Asia-Pasifik dan Timur Tengah 2023:
Prototype - Internal Combustion Engine
1. Bengawan Team UNS - Universitas Sebelas Maret
2. Fueang Fha - Amphawa Industrial and Community Education
3. HAUI AUTO - Hanoi University of Industry
4. MALEM DIWA PROTO - Universitas Syah Kuala
5. Mekatronic Team 3 - Universiras Muhammadiyah Malang
6. NAKOELA UI TEAM - Universitas Indonesia
7. RAKATA - Insitut Teknologi Bandung
8. Salembayung Team - Universitas Riau 9. RMUTP Racing - Rajamangala University of Technology Phra Nakhon
10. Tawang Alun Unej Team - Universitas Jember
11. Tongji Refire Zeal Eco Power Team - Tongji University
12. Mandalika Desantara GO - Universitas Mataram
13 VIRGIN TEAM - Sakonnakhon Technical College
14. ALTAS Valor - University of Perpetual Help System DALTA
Prototype - Hydrogen Fuel Cell
1. Bumi Siliwangi Team 2 - Universitas Pendidikan Indonesia
2. KUST - Kookmin University
3. ANTASENA ITS TEAM - Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Prototype - Battery Electric
1. ANTAWIRYA EV - Universitas Diponegoro
2. Batavia Generation Team - Universitas Negeri Jakarta
3. BIMA CAKRAWANGSA - Universitas Negeri Surabaya
4. BITEPC - Beijing Institute of Technology
5. ECRC ABABIL TEAM - Universitas Muhammadiyah Surakarta
6. GARUDA UNY ECO TEAM II - Universitas Negeri Yogyakarta
7. IMEI TEAM - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
8. KRAKATOA EV - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
9. Perkasa Darussalam - Universiti Brunei Darussalam
10. Proto UM Pontianak - Universitas Muhammadiyah Pontianak
11. S.U. Racing Team - Satbayev Kazakh National Technical University
12. Semar Proto UGM - Universitas Gadjah Mada
13. SEMERU TEAM I UM - Universitas Negeri Malang
14. Sriwijaya Eco - Universitas Sriwijaya
15. SunQar - Nazarbayev University
16. Tunas Autron Team - Politeknik Negeri Malang
17. UMP Tech - University Malaysia Pahang
18. GERNAS E - Qatar University
19. Pravega - Government Engineering College Barton Hill
20. KHAD ECO TEAM - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
21. SEM Team Monash - Monash University Malaysia
22. PNRU Collegian Junior - Phranakhon Rajabhat University
23. Gatotkaca Unisi - Universitas Islam Indonesia
24. NgebUTS - Universitas Teknologi Sumbawa
Urban Concept - Internal Combustion Engine
1. Antawirya - Universitas Diponegoro
2. Batavia Gasoline Team 2 - Universitas Negeri Jakarta
3. Garnesa Racing Team - Universitas Negeri Surabaya
4. GARUDA UNY ECO TEAM 1 - Universitas Negeri Yogyakarta
5. ITS Team Sapuangin - Insitut Teknologi Sepuluh Nopember
6. SEMERU TEAM II UM - Universitas Negeri Malang
7. Conception UC - Jilin University
8. Team Horas USU - Universitas Sumatera Utara
9. UART NAGAPASA - Insitut Teknologi Nasional Malang
10. Dessert Aggies - Texas A&M at Qatar
Urban Concept - Hydrogen Fuel Cell
1. HYD120GEN - Nanyang Technological University
2. Semar Urban UGM - Universitas Gadjah Mada
3. TP ECO FLASH - Temasek Polytechnic
Urban Concept - Battery Electric
1. Apatte62 Brawijaya Team 1 - Umiversitas Brawijaya
2. ARJUNA UI TEAM - Universitas Indonesia
3. Bumi Siliwangi 4 - Universitas Pendidikan Indonesia
4. Mekatronic Team 1 - Universitas Muhammadiyah Malang
5. PSU ECO TEAM - Prince Sultan University
6. TITEN UNEJ TEAM - Universitas Jember
7. Weimana Udayana - Universitas Udayana
8. MALEM DIWA URBAN - Universitas Syiah Kuala
9. KFU Team - King Faisal University
10. LHU-EST - Lac Hong University
11. RASENA UNAIR - Universitas Airlangga
12. Team AVERERA - Indian Institue of Technology - Banaras Hindu University.
Baca juga: Penyelenggara SEM 2023 baca potensi Indonesia wakili kejuaraan dunia
Baca juga: Shell Eco-Marathon 2023 resmi dibuka di Sirkuit Mandalika
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023