Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menargetkan semua masyarakat Jakarta bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang lengkap sesuai kebutuhannya.

"Dinas Kesehatan akan terus mengupayakan peran dari seluruh Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) di DKI Jakarta untuk promosi dan preventif kesehatan sehingga tidak lagi hanya mengenai pengobatan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Selain itu, Ani menyebutkan, tugas Puskesmas selain mengobati masyarakat juga memberdayakan dan menggerakkan masyarakat dalam mempromosikan kesehatan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta telah menggelar Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) DKI Jakarta 2023 di Birawa Hall, Menara Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, pada Selasa (4/7).

Dalam Rakerkesda, terdapat sembilan rumah sakit yang ikut menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengampuan. Yakni RSUP Cipto Mangunkusumo, RSUP Fatmawati, RS Kanker Dharmais, RSJPD Harapan Kita, RSAB Harapan Kita, RPSI Sulianti Saroso, RSUP Persahabatan, RS PON Mahar Mardjoni Jakarta dan RS dr H Marzoeki Mahdi.

Baca juga: Ada tiga tahapan pencegahan kasus DBD di DKI Jakarta

Nota kesepahaman yang ditandatangani mencakup kerja sama 10 jejaring pengampuan, meliputi pelayanan kanker, pelayanan jantung, pelayanan stroke, pelayanan uronefrologi, pelayanan kesehatan ibu dan anak serta pelayanan respirasi dan tuberkulosis.

Selanjutnya pelayanan gastrohepatologi, pelayanan diabetes melitus, pelayanan penyakit infeksi emerging dan pelayanan kesehatan jiwa.

"Ini adalah program dari Kemenkes. Jadi itu adalah pengampuan dari rumah sakit pengampu nasional kepada RSUD," ujar Ani.

Dia mengungkapkan secara teknis rumah sakit (RS) yang melakukan penandatanganan itu merupakan rumah sakit yang sudah lengkap baik kapasitas SDM maupun peralatannya.

RS itu akan memberikan dukungan dan bantuan dalam bentuk pelatihan serta pendampingan peningkatan kualitas SDM sehingga RSUD bisa meningkatkan kualitas layanan lebih mumpuni.

Baca juga: DKI Jakarta tetap bebas rabies meski ada kenaikan kasus gigitan hewan

Dalam kegiatan tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, DKI Jakarta akan terus menjadi yang terdepan dalam upaya melakukan percepatan layanan kesehatan.

"Untuk itu, upaya promotif (promosi) dan preventif (pencegahan) kesehatan masyarakat sangatlah penting seiring dengan bonus demografi yang diperkirakan mulai 2030 mendatang," kata Heru dalam keterangan tertulisnya di Jakarta dikutip Jumat.

Sehingga, kata Heru, Jakarta yang akan bertransformasi dari Ibu Kota menuju kota global benar-benar siap pada saatnya.

"Saya berharap paradigma hidup sehat bisa menjadi budaya masyarakat di Jakarta," ujar Heru.
​​​​​

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023