"Kita melepas produk Sepatu Sebatik yang akan diekspor ke Belanda/Netherlands. Produk lokal Kabupaten Tangerang dapat diakui dunia," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid di Tangerang, Jumat.
Ia mengatakan, ekspor yang dilakukan saat ini menandakan bahwa produk lokal dengan kualitas baik sangat berpeluang besar menembus pasar internasional.
Namun demikian, perlu didukung penuh oleh berbagai pihak supaya proses pemasaran lebih cepat.
"Adanya ekspor dari produk sepatu lokal asal Kabupaten Tangerang yang diproduksi di wilayah Cikupa merupakan salah satu buktinya bahwa produk kita berkualitas dan layak tembus pasar Internasional," katanya.
Ia pun berharap para pelaku usaha terus berinovasi mengembangkan produk yang mempunyai ciri khas kearifan lokal Kabupaten Tangerang menjadi produk yang berkualitas sehingga dapat bersaing di kancah internasional.
"Saya berharap batik lokal Kabupaten Tangerang dapat dipadupadankan di produk Sepatu Sebatik, yang nantinya menjadi produk unggulan," ujarnya.
Sementara itu, Owner Sebatik Des Chandra Kusuma mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengekspor produk-produknya ke beberapa negara seperti, Taiwan, Hongkong, Jepang, Malaysia dan Australia.
"Saat ini produk Sebatik diekspor ke Belanda yang dilepas langsung oleh Bapak Sekda, sebanyak 300 pasang langsung dikirim ke Belanda," tuturnya.
Produksi sepatu batik dengan brand Sebatik merupakan produk setara nasional namun berstandar internasional yang di produksi di Cikupa, Tangerang, Banten. Saat ini menjadi incaran para pembeli lokal maupun luar negeri.
"Produksi Sebatik pada awalnya ibarat sampah yang terbuang. Sekarang menjadi bahan yang banyak dicari di kalangan ekonomi menengah ke atas, produksinya terdiri dari sepatu, topi, sendal, dan akan di produksi nantinya tas," tuturnya.
Baca juga: Perjalanan bisnis sepatu POLLENZO, dari Ciomas hingga Asia Tenggara
Baca juga: Brand sepatu Bogor tembus pasar ekspor berkat digitalisasi UMKM
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023