"Praktik baik mendirikan rumah sakit tersebut juga akan dilakukan di Nusa Tenggara Timur," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Persyarikatan Muhammadiyah saat ini tercatat memiliki 125 rumah sakit di seluruh Indonesia. Dalam waktu dekat jumlah tersebut akan bertambah khususnya di wilayah Papua dan kawasan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Muhammadiyah: Bangsa Indonesia harus kerja keras tingkatkan pendidikan
Haedar mengatakan penambahan jumlah rumah sakit Muhammadiyah di Papua dan NTT merupakan bantuan untuk meringankan tugas konstitusi pemerintah.
Muhammadiyah menyadari bahwa tugas konstitusi tersebut tidaklah ringan, sehingga perlu berbagai pihak untuk ikut serta dalam membangun bangsa.
"Kami tahu DNA warga Muhammadiyah, termasuk Aisyiyah adalah memberi," kata dia.
Menurut dia, DNA memberi yang dimiliki oleh Muhammadiyah ditetaskan oleh KH Ahmad Dahlan.
Baca juga: Ketum PP Muhammadiyah: Ada dua masalah kesehatan di Indonesia
Ia mengatakan ajaran materi keagamaan bersumber Al Quran bagi Kiai Dahlan tidak cukup dihafal, tetapi juga diamalkan untuk membantu meringankan masalah Bangsa Indonesia yang saat itu masih dalam kondisi dijajah.
"Islam yang disadari dan dipahami oleh Kiai Dahlan adalah yang menjawab problem kemanusiaan, lingkungan, dan situasi yang berkembang," katanya.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh warga Persyarikatan Muhammadiyah untuk bergerak maju mewujudkan Islam yang berkemajuan dengan mempertahankan semangat Al Maun yang dipedomani Muhammadiyah.
Baca juga: PP Muhammadiyah buat program subsidi rumah cicilan murah untuk guru
"Mari kita majukan umat Islam ini, mari kita majukan Bangsa Indonesia ini dengan tanggung jawab kerja sama yang kita miliki," katanya.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023