Bogota (ANTARA News) - Kelompok gerilya terbesar kedua Kolombia ELN membebaskan dua sandera Jerman, Jumat, kata Komite Internasional Palang Merah (ICRC).

Tentara Pembebasan Nasional (ELN) mengatakan pada awal Februari, mereka menculik kedua orang itu di Catatumbo, dekat perbatasan dengan Venezuela, dan mengidentifikasi mereka sebagai Uwe Breuer dan Gunther Otto Breuer.

ICRC mengatakan dalam sebuah pernyataan, kedua orang Jerman itu dibawa dengan helikopter ke sebuah bandara terdekat di provinsi timurlaut Norte de Santander dan diserahkan kepada Kedutaan Besar Jerman dan perwakilan pemerintah Kolombia.

Orang-orang Jerman itu disandera sejak November, katanya dikutip Reuters.

ELN sebelumnya menganggap kedua orang itu sebagai agen intelijen karena mereka tidak bisa menjelaskan mengapa mereka berada di daerah tersebut, namun pemerintah Jerman mengatakan bahwa mereka pensiunan yang sedang melakukan perjalanan dengan kendaraan roda empat melewati Amerika Selatan.

Sejumlah sumber keamanan mengatakan, penculikan itu mungkin merupakan akal-akalan ELN agar mereka bisa diikutsertakan dalam perundingan perdamaian di Kuba antara pemerintah Kolombia dan kelompok pemberontak terbesar FARC.

ELN adalah kelompok gerilya terbesar kedua Kolombia yang memiliki sekitar 2.500 anggota.

Pemerintah Presiden Juan Manuel Santos saat ini sedang mengadakan perundingan dengan kelompok gerilya terbesar Kolombia FARC namun menolak tawaran ELN untuk berunding.

Negosiasi dengan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) dimulai lagi di Havana pada Januari setelah masa libur tiga pekan dan kedua pihak berjanji mempercepat perundingan untuk mengakhiri konflik terakhir di kawasan Amerika Latin itu.

Pemerintah Kolombia dan FARC memulai dialog di Oslo, ibu kota Norwegia, pada 18 Oktober yang bertujuan mengakhiri konflik setengah abad yang telah menewaskan ratusan ribu orang. Perundingan itu dilanjutkan sebulan kemudian di Havana, Kuba.

Tiga upaya sebelumnya untuk mengakhiri konflik itu telah gagal.

Babak perundingan terakhir yang diadakan pada 2002 gagal ketika pemerintah Kolombia menyimpulkan bahwa kelompok itu menyatukan diri lagi di sebuah zona demiliterisasi seluas Swiss yang mereka bentuk untuk membantu mencapai perjanjian perdamaian.

Kekerasan masih terus berlangsung meski upaya-upaya perdamaian dilakukan oleh kedua pihak.

FARC, kelompok gerilya kiri terbesar yang masih tersisa di Amerika Latin, diyakini memiliki sekitar 9.200 anggota di kawasan hutan dan pegunungan di Kolombia, menurut perkiraan pemerintah. kelompok itu memerangi pemerintah Kolombia sejak 1964.

(M014)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013