Itu bagus, karena kita berharap Maret-April ini bisa menahan inflasi pada dua bulan pertama,"Jakarta (ANTARA News) - Pelaksana tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, penundaan kenaikan harga elpiji kemasan 12 kilogram, dapat menekan laju inflasi yang tercatat tinggi sejak awal 2013.
"Itu bagus, karena kita berharap Maret-April ini bisa menahan inflasi pada dua bulan pertama," ujarnya di Jakarta, Jumat malam.
Bambang memperkirakan penundaan rencana kenaikan harga elpiji yang diikuti oleh membaiknya harga komoditas pokok, karena pasokan tercukupi dan memasuki masa panen, akan membuat inflasi rendah pada Maret dan April.
"Saya yakin Maret (inflasi) rendah, bukan deflasi, nanti pada Maret-April," ujarnya.
Untuk laju inflasi pada akhir 2013, Bambang memprediksi akan berada pada angka sedikit diatas lima persen, atau meleset dari asumsi dalam APBN sebesar 4,9 persen, karena tekanan yang mulai terjadi sejak awal tahun.
"Saya perkirakan mungkin melewati lima persen, karena ada tekanan pada awal tahun," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan saat ini laju inflasi year on year (yoy) tercatat 5,31 persen, atau diatas angka asumsi APBN sebesar 4,9 persen, tapi melalui kebijakan yang tepat pemerintah dapat mengendalikan laju inflasi.
"Target pemerintah belum tentu tidak tercapai karena waktunya masih panjang," ujarnya.
Ia memberikan contoh ketika pada akhir 2011, laju inflasi (yoy) tercatat 3,79 persen atau dibawah asumsi APBN-Perubahan 5,65 persen, padahal pada Februari tahun itu laju inflasi (yoy) masih tercatat sebesar 6,84 persen.
Untuk itu, pada tahun ini masih mungkin terjadi pada deflasi pada Maret-April dan September-Oktober, sehingga kemungkinan laju inflasi pada akhir tahun 2013 tidak meningkat tajam.
"Yang bisa dimanfaatkan pada Maret-April karena masa panen dan September-Oktober karena seusai masa lebaran. Trennya seperti itu," katanya.
BPS mencatat laju inflasi pada Februari 2013 yang tercatat mencapai 0,75 persen, merupakan angka tertinggi dibandingkan bulan yang sama dalam sepuluh tahun terakhir. Sebelumnya, laju inflasi Januari tercatat 1,03 persen, sehingga laju tahun kalender mencapai 1,79 persen.
(S034/Z002)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013