Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia mengkritik sikap diskriminatif negara-negara Barat yang kerap mengecam konflik di negara-negara lain tetapi melindungi rezim Israel dari tanggung jawab atas tindakan mereka terhadap penduduk Palestina.
Kritik tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abdul Kadir dalam Pertemuan Komite Gerakan Non-Blok (GNB) terkait Palestina di Baku, Azerbaijan, yang dihadiri 15 anggota komite itu pada Rabu (5/7), menurut sebuah pernyataan pada Jumat.
Dalam pertemuan itu, Zambry juga menyampaikan sejumlah isu, termasuk keprihatinan terhadap situasi terkini di Palestina, yang menelan banyak korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak, dan menghancurkan infrastruktur.
Ia juga mengecam insiden terkini di Kota Jenin, Tepi Barat, yang melibatkan pembunuhan warga sipil Palestina oleh rezim Israel.
Zambry mendesak negara-negara anggota GNB untuk terus bersatu dalam mempertahankan sikap terkait Palestina, serta mengecam kekejaman dan kebijakan apartheid rezim Israel.
Pendirian Malaysia masih sama, kata dia, yaitu mengakui hak masyarakat Palestina untuk memiliki negara sendiri yang merdeka dan berdaulat seperti negara-negara merdeka lainnya di dunia.
Militer Israel pekan ini melakukan operasi militer --terbesar dalam lebih dari 20 tahun-- di Kota Jenin, wilayah pendudukan Tepi Barat.
Sekitar 12 warga Palestina tewas, termasuk lima anak, dan lebih dari 140 orang terluka dalam serangan itu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Baca juga: Sekjen PBB kutuk keras serangan Israel di Tepi Barat
Baca juga: Sebuah roket dilaporkan ditembakan dari Lebanon ke Israel
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023