data sapi tersebut sudah muncul dan lengkap seperti KTPJakarta (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Perumda Dharma Jaya melakukan akselerasi penerapan digitalisasi untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi dan produk yang dimiliki.
"Perumda Dharma Jaya berkomitmen memanfaatkan momentum tren digitalisasi dengan membangun ekosistem digital teknologi agar dapat meningkatkan bisnis perusahaan," kata Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.
Menurut Raditya, penerapan digitalisasi teknologi perlu dilakukan karena DKI Jakarta memiliki potensi sebagai kota dengan ekonomi digital.
Transformasi digital pada Perumda Dharma Jaya, selain dapat meningkatkan efisiensi produktivitas juga dapat melahirkan inovasi perusahaan dengan mengadopsi teknologi yang tepat untuk mengoptimalkan proses operasional, menghadapi persaingan dan memenuhi tuntutan pasar yang terus berkembang .
Selain itu, teknologi digital juga dapat digunakan untuk memastikan keaslian dan keamanan produk. Perusahaan dapat melacak setiap tahap produksi dan distribusi, mulai dari sumber bahan baku hingga tangan konsumen.
"Hal ini dapat membantu untuk membangun kepercayaan konsumen dan memenuhi persyaratan sertifikasi produk," ujar Raditya.
Dari sisi hilir, Perumda Dharma Jaya juga melirik e-commerce (perdagangan elektronik) dan penggunaan aplikasi digital sebagai saluran pemasaran digital dalam upaya peningkatan penjualan dan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan produk-produk berkualitas tanpa perlu datang ke lokasi.
Kemudian, di sisi hulu, Raditya menerangkan peternakan sapi juga akan menggunakan teknologi digital berupa sensor seperti Radio Frequency Identification Device (RFID) atau Perangkat Identifikasi Frekuensi Radio.
Teknologi RFID ini ditempel di telinga sapi sebagai tanda identifikasi sapi mulai dari asal daerah, umur hingga catatan kesehatannya yang dapat dibaca dengan lengkap.
"Data-data tersebut kita input dulu. Jadi saat sapi masuk dalam mesin scanner RFID, data sapi tersebut sudah muncul dan lengkap seperti KTP," ujar Raditya.
Lalu, penggunaan teknologi digital seperti sensor dan Internet of Things (IoT) juga dapat digunakan untuk pemeliharaan ternak dengan cerdas. Alat tersebut dapat melacak kesehatan sapi dengan melihat indikator seperti suhu badan, kelembaban, pola makan secara real-time (waktu nyata).
Bahkan, ketika sapi bergerak atau tidur bisa terpantau di dalam sistem melalui teknologi motion sensor (sensor gerak) yang dipasang pada badan sapi yang dapat membaca tingkah laku sapi.
Dengan begitu, data-data yang terekam dalam teknologi digital tersebut dapat dipakai untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dalam rangka pemeliharaan dan kesejahteraan hewan, hingga meningkatkan produktifitas dan kualitas daging tersebut.
Radita menyampaikan, Perumda Dharma Jaya dalam tahap perencanaan untuk menerapkan digitalisasi teknologi dalam pengembangan bisnis inti tahun ini.
Baca juga: Perumda Dharma Jaya potong 90 hewan kurban pada Idul Adha Kamis
Baca juga: Perumda Dharma Jaya gelar operasi pasar daging ayam selama lima hari
Baca juga: Perumda Dharma Jaya transformasi bisnis inti demi tingkatkan kinerja
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023