Palu (ANTARA News) - Tim Investigasi Komnas HAM mengunjungi lokasi penyiksaan terduga teroris di Jalan Pembantu Gubernur di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, yang terjadi pada 2007 untuk melakukan pengumpulan.

Komisioner Komnas HAM Siane Indriani yang dihubungi dari Palu, Jumat, mengatakan lokasi tersebut merupakan yang terdapat dalam rekaman yang beredar luas di internet.

Dalam kunjungan tersebut, Komnas HAM juga memintai keterangan warga setempat yang mungkin mengetahui penyiksaan belasan terduga teroris itu.

Sebelumnya Komnas HAM juga telah meminta keterangan sejumlah narapidana kasus terorisme di Lapas Petobo Palu yang menjadi korban kekerasan aparat seperti ditunjukkan dalam video berdurasi 13 menit itu.

Siane mengatakan Komnas HAM berupaya membuka kasus kekerasan oleh aparat itu secara transparan, agar semua pihak ikut serta mendesak proses hukum.

"Kita akan mengumpulkan data-data seakurat mungkin karena ada kemungkinan menaikkan status ke pelanggaran HAM berat sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000," kata Siane.

Komnas HAM sendiri hanya bisa memberikan rekomendasi dari hasil penyelidikan dan menyebarluaskannya kepada masyarakat melalui media agar temuannya bisa ditindaklanjuti ke proses hukum.

Sebelumnya Tim Investigasi Komnas HAM telah menyelesaikan tugasnya untuk mengumpulkan data-data dugaan kekerasan terhadap warga sipil di Kabupaten Poso sejak 22-31 Januari 2013.

Tim investigasi Komnas HAM menduga penanganan teroris di Poso tidak sesuai dengan prosedur, seperti tertembaknya seorang terduga teroris pada tanggal 3 November 2012, dan kekerasan warga saat menjalani pemeriksaan di kantor polisi pada akhir Desember 2012.

Warga yang diperiksa itu karena terkait tewasnya empat anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah di Desa Kalora Poso karena ditembaki kelompok bersenjata.
(R026)

Pewarta: Riski Maruto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013