Kediri (ANTARA News) - Semua murid sebuah sekolah lanjutan tingkat atas di Kota Kediri, Jawa Timur, tidak lulus Ujian Nasional (Unas) tahun 2006. "Dari 18 siswa SMA Al Maarif yang ikut Unas tahun ini, tak satupun yang lulus, karena nilainya di bawah standar yang ditetapkan pemerintah," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Makki Ali, Senin. Ironisnya, menurut dia, hal itu mengulang tahun lalu, sehingga dua tahun berturut-turut siswa sekolah yang berlokasi di Jalan Kaliombo itu gagal mengatasi soal-soal ujian akhir tersebut. Namun demikian, Makki tidak menganggap hal itu sebagai catatan buruk bagi Dinas Pendidikan Kota Kediri, karena jumlah siswa yang tidak lulus Unas tahun ini menurun dibanding tahun lalu. "Secara keseluruhan siswa yang tidak lulus Unas di Kota Kediri tahun ini hanya 248 orang, atau sekitar 2,02 persen dari 12.230 peserta Unas SMA," paparnya. Menurut dia, jumlah siswa SMA yang tidak lulus Unas tahun lalu mencapai sekitar 900 atau sekitar 10 persen dari jumlah peserta. Sementara itu, meski pengumuman hasil kelulusan siswa diantar ke rumah masing-masing. Namun aksi corat-coret baju seragam masih terlihat di sejumlah sekolahan di Kediri dan sekitarnya. Usai corat-coret baju seragam, para siswa melakukan konvoi bersama keliling kota untuk merayakan kelulusan tersebut, meski prestasi yang mereka raih tidak membanggakan. Beberapa kawasan di Blitar, Kediri, dan Tulungagung tampak dijaga ketat aparat kepolisian sejak pagi hingga sore hari, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sebanyak satu peleton polisi disiagakan di perbatasan Kediri dengan Blitar, sejak pukul 09.00 WIB sampai sore hari. Pemandangan yang sama juga terlihat di beberapa tempat strategis di Kediri dan Tulungagung.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006