Artinya budi daya lele juga menjadi bagian yang Insya Allah akan terus bisa memberikan penguatan kesejahteraan masyarakat

Kediri (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat Jawa Timur untuk memanfaatkan peluang budi daya ikan lele karena peluang pasarnya besar.

Market (pasar) untuk lele ini luar biasa. Bahkan produk hasil Republik Lele yang biasa menyuplai Kota Surabaya itu saja sebenarnya mereka belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang ada," kata Gubernur Jatim Khofifah di Kediri, Kamis.

Saat ini Republik Lele menghasilkan lele11 ton per hari, yang 8 ton diantaranya dipasok ke pasar Surabaya, sedangkan sisanya dikirim hingga ke Jawa Tengah. Sementara kebutuhan di Kota Surabaya saja sehari rata-rata 15 ton.

Selain itu keberhasilan Republik Lele mengembangkan budi daya lele juga didukung dengan ekosistem hulu hingga hilir di Kediri. Mulai dari benih lele dengan varietas unggulan Mutiara mereka dapatkan dari Kediri, begitu pula dengan pakan lele.

Dalam satu kolam ikan disebar benih lele berukuran 5-6 sentimeter sebanyak 5.000 ekor. Selang tiga bulan, kolam tersebut mampu menghasilkan 350-400 kuintal lele dengan ukuran panen 8-14 ekor per kilogram.

Baca juga: KKP: Republik Lele Kediri model bisnis budi daya berkelanjutan

Menurut Khofifah, perikanan budi daya serta perikanan tangkap Jawa Timur potensinya luar biasa. Ia optimistis budi daya ikan bisa memberikan penguatan bagi kesejahteraan masyarakat.

Saat ini perikanan budi daya yang pertama di Jatim adalah ikan bandeng. Kemudian di urutan kedua adalah lele, dan yang ketiga adalah udang vaname. Sedangkan nilai tukar nelayan ini terus mengalami peningkatan.

“Artinya budi daya lele juga menjadi bagian yang Insya Allah akan terus bisa memberikan penguatan kesejahteraan masyarakat,” kata Khofifah.

Lebih lanjut ia mengatakan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim siap bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri untuk menyiapkan pembibitan indukan lele jenis Mutiara yang merupakan varietas terbaik untuk pembibitan indukan lele.

“Mungkin karena jenis Mutiara ini lebih gurih, kemudian tahan hama, dan cepat pembesarannya. Oleh sebab itu bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim akan mengembangkan indukan untuk lele jenis Mutiara karena memang indukannya sedang dibutuhkan," kata Khofifah.

Baca juga: Dirjen: budi daya lele sistem bioflok program prioritas nasional
Baca juga: Kebutuhan ikan tinggi, KKP dorong ekspor lele

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023