Timwas Haji DPR pastikan kesiapan PPIH sambut jamaah usai puncak haji

Jakarta (ANTARA) - Tim Pengawas Haji DPR RI yang dipimpin anggota Komisi VIII Abdul Wachid memastikan kesiapan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyambut kedatangan gelombang kedua jamaah haji Indonesia dari Makkah ke Madinah usai berlangsungnya puncak haji.

"Kami ingin memastikan kesiapan PPIH Daker Madinah menyambut kedatangan gelombang kedua jamaah haji Indonesia sebelum mereka kembali pulang ke Tanah Air secara bertahap," kata Abdul Wachid dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Guna memastikan kesiapan tersebut, tambah dia, Timwas Haji DPR telah menggelar pertemuan dengan PPIH Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Madinah, Selasa (4/7).

Dia pun mengingatkan perlunya antisipasi moda angkutan darat berupa bus yang digunakan jamaah haji Indonesia, mengingat sempat ada kendala keterlambatan bus jemputan usai puncak haji.

"Jamaah haji sempat berjemur di bawah terik matahari mencapai 40 derajat Celcius lebih sehingga banyak dari mereka yang kondisi kesehatannya menurun bahkan jatuh sakit," ujarnya.

Untuk itu, dia berharap tidak kembali terulang situasi jamaah haji terjebak dalam kemacetan akibat kepadatan lalu lintas dari Makkah ke Madinah.

Abdul Wachid juga berharap petugas haji ke depannya bisa mengimbau jamaah untuk lebih disiplin dan tepat waktu saat perpindahan dari Makkah ke Madinah sebab hal tersebut memengaruhi ketercukupan waktu bagi jamaah yang hendak shalat Arbain di Masjid Nabawi selama di Madinah.

"Belajar dari kejadian puncak haji Armuzna, banyak di antara jamaah yang terlantar, maka saya mengusulkan jumlah petugas haji dari TNI/POLRI ke depan ditambah agar bisa membantu mengoordinasikan pergerakan jamaah saat puncak haji. Secara fisik mereka lebih tangguh dan punya pengalaman di lapangan," tutur dia.

Dalam pertemuan Timwas Haji DPR dengan Kepala Daerah Kerja Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (Kadaker PPIH) Madinah Zainal Muttaqin itu, turut hadir antara lain Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Syarif Abdullah Alkadrie dan anggota Komisi V DPR Hamid Noor Yasin.

Kemudian, anggota Komisi IX DPR Ade Rezki Pratama, anggota Komisi VIII DPR Nanang Samodra, anggota Komisi IX DPR Hasnah Syams, serta anggota Komisi VIII DPR Anisah Syakur.