"Penelitian ini memiliki signifikansi besar dalam mengungkap struktur dalam dari lempeng yang tersubduksi, asal-usul banyak gunung berapi dan terumbu karang di Laut China Selatan, serta siklus air di zona subduksi Bumi..."

Beijing (ANTARA) - Selama 100 juta tahun terakhir, sejumlah besar lempeng Bumi telah tersubduksi ke bagian dalam Laut China Selatan. Namun, karena keterbatasan pengamatan dasar laut, struktur dalam Laut China Selatan masih kurang dipahami, demikian menurut para peneliti dari Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Selatan yang berbasis di Shenzhen.

Tim peneliti dari universitas tersebut menggunakan data dari percobaan seismik pasif menggunakan seismometer dasar laut, bersama dengan beberapa stasiun darat, untuk menentukan struktur seismik tiga dimensi beresolusi tinggi di sub-cekungan barat daya Laut China Selatan.

Para peneliti menemukan adanya area anomali pada kedalaman 40km hingga 80 km di selatan cekungan itu dengan kecepatan geser seismik yang rendah, dan anomali ini paling jelas terlihat pada kedalaman sekitar 50 km, menurut makalah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications.

Setelah melakukan analisis termodinamika dan geokimia batuan yang mendalam, mereka memperoleh bukti geofisika bahwa mantel bagian atas di Laut China Selatan bagian selatan relatif kaya akan air, dan mereka juga mengungkapkan asimetri utara-selatan dari struktur kecepatan gelombang seismik di Laut China Selatan yang dalam.

Penelitian ini memiliki signifikansi besar dalam mengungkap struktur dalam dari lempeng yang tersubduksi, asal-usul banyak gunung berapi dan terumbu karang di Laut China Selatan, serta siklus air di zona subduksi Bumi, menurut para peneliti tersebut.

Pewarta: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023