Jakarta (ANTARA) - Perusahaan ekosistem digital GoTo melalui organisasi penggerak dampak GoTo Impact Foundation (GIF) berkolaborasi dengan multisektor dan para pembuat dampak berpartisipasi aktif dalam penyelesaian masalah sampah lewat kegiatan Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) Innovation Day.

Chairperson GoTo Impact Foundation Monica Oudang mengatakan GIF mengedepankan kekuatan transformatif "gotong royong" dalam melahirkan inovasi yang berkelanjutan.

"Hal tersebut yang mendorong kami untuk bermisi membangun innovation ecosystem, di mana kami memobilisasi dan menyatukan para pembuat dampak, pendanaan, pengetahuan, dan keahlian guna mengatasi tantangan kompleks di Indonesia," ucapnya dalam konferensi pers GoTo Impact Foundation di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Teknologi jadi upaya komprehensif tangani masalah sampah

Mengacu kepada data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI), Indonesia memiliki target pengurangan sampah sebesar 30 persen dan pengelolaan sampah dengan baik sebesar 70 persen pada tahun 2025. Untuk mencapai tujuan bersama ini, semua pihak perlu bergotong royong, dan mengambil peran aktif dalam membantu bangsa.

Monica mengatakan melalui CCE, GIF mengkoneksikan para ahli dari berbagai sektor dengan komunitas di lapangan sehingga semua pihak bisa ikut berinovasi (link up), menghasilkan solusi yang bermanfaat (sync up), serta bereksperimen bersama melalui implementasi dan pengembangan solusi inovatif bersama (scale up).

Pada tahun 2021, GIF memulai CCE dengan mengumpulkan 33 changemakers (pembuat perubahan) yang terdiri atas startup dan organisasi masyarakat sipil ke dalam Catalyst Changemakers Lab (CCL) untuk pengembangan kapasitas dan kolaborasi multi sektor.

Baca juga: Strategi KLHK tangani sampah plastik di Indonesia

Memasuki gelombang kedua di tahun 2023, CCE mengumpulkan 50 changemakers untuk melakukan upaya intervensi dengan prinsip ekonomi sirkular yang menyasar pada pengelolaan sampah di kawasan strategis destinasi wisata, yakni Bali, Labuan Bajo, dan Danau Toba.

Monica berharap CCE bisa menjadi ekosistem untuk bergotong royong, menanamkan semangat berinovasi, sehingga mampu mengakselerasi kemajuan menuju peradaban yang lestari.

"Kami berharap, melalui CCE para pembuat dampak dapat mengambil langkah besar dalam mendorong revolusi pengelolaan sampah Indonesia dengan standar global," kata Monica menutup penjelasannya.

Baca juga: Ingin kurangi sampah anorganik, Rekosistem luncurkan waste station

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023