Saya kira peran komisi tinju kita sangat penting supaya kecelakaan yang menimpa petinju kita tidak terulang lagi

Semarang (ANTARA News) - Pemegang gelar Super Champion kelas bulu WBA Chris John berpendapat Komisi Tinju Indonesia (KTI) perlu belajar dari kasus kecelakaan yang menimpa petinju Indonesia akhir-akhir ini.

Hal itu dikatakan petinju dengan julukan The Dragon itu ketika dihubungi dari Semarang, Jumat, terkait sanksi yang diberikan dari Dewan Tinju Dunia (WBC) kepada Indonesia atas kematian petinju profesional akhir-akhir ini.

Menurut petinju dengan rekor bertarung 48 kali menang (22 di antaranya dengan KO) dan dua kali seri tersebut, KTI perlu memberikan penyuluhan kepada pelatih dan petinju.

"Saya kira peran komisi tinju kita sangat penting supaya kecelakaan yang menimpa petinju kita tidak terulang lagi dan kalau itu terjadi tentunya WBC akan memberikan izin kepada petinju Indonesia untuk kembali bertarung di luar negeri atau sebaliknya," katanya.

Indonesia kembali mendapat sanksi dari Dewan Tinju Dunia (WBC) sejak pertengahan Februari hingga batas waktu yang belum ditentukan terkait kematian petinju profesional yang terjadi akhir-akhir ini.

Perwakilan WBC di Indonesia Chandru G. Lalwani mengatakan sanksi tersebut berupa larangan untuk petinju berperingkat di badan tinju WBC bertanding di Indonesia.

Sebaliknya, larangan itu juga berlaku untuk petinju Indonesia yang akan bertanding ke luar negeri, baik di badan tinju WBC maupun yang berafiliasi ke WBC.

Kasus kematian petinju Indonesia terakhir menimpa Tubagus Setia Sakti (17) dari Bandar Lampung pada Minggu (27/1) setelah menjalani pertarungan pada Sabtu (26/1) malam melawan Ical Tobida di kejuaraan nasional ad-interim versi Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI) dalam pertarungan yang dijadwalkan 12 ronde.
(ANT)

Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013