Beijing (ANTARA News) - China menyatakan mendukung resolusi baru Dewan Keamanan PBB terkait sanksi baru untuk Korea Utara, menyusul uji coba nuklir yang dilakukan negara tersebut pada medio Februari silam.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Qing Gang pada Kamis malam menyatakan keputusan yang dihasilkan Dewan Keamanan PBB merupakan gambaran dari kecaman masyarakat internasional terhadap uji coba nuklir yang dilakukan Korut.

Beijing berharap resolusi itu dapat meredakan ketegangan dan menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea, sambil terus mengupayakan pembicaraan enam pihak agar stabilitas di Semenanjung Korea benar-benar terwujud, katanya.

Qing Gang menambahkan masyarakat internasional sangat berkepentingan pula untuk turut menjaga stabilitas dan perdamaian di Semenanjung Korea dan Asia Timur Laut.

Untuk itu, lanjut dia, China juga mendesak semua pihak yang terkait untuk tetap bersikap tenang dan tidak mengambil langkah-langkah yang justru akan meningkatkan ekskalasi di kawasan tersebut.

Dewan Keamanan PBB telah secara bulat untuk menjatuhkan sanksi baru bagi Korea Utara, setelah negara itu melakukan uji coba ketiga nuklirnya pada 12 Februari 2013.

Keputusan yang diambil Dewan Keamanan PBB itu merupakan bentuk kutukan masyarakat internasional terhadap uji peluru kendali balistik dan nuklir oleh Korea Utara.

Sanksi baru tersebut akan menyulitkan Pyongyang untuk melakukan pembiayaan dan memperoleh bahan material bagi program nuklir dan senjata balistiknya.

Selain itu sanksi tersebut memungkinkan adanya pelacakan berbagai aktivitas ilegal oleh para diplomatnya serta pengawasan yang ketat terhadap muatan kargo dari dan menuju negara itu.

Resolusi juga akan menyasar perorangan, satu perusahaan dan organisasi yang kemungkinan terlibat sebagai agen penjualan, serta eksportir utama perlengkapan yang terkait dengan senjata balistik, termasuk organisasi penelitian dan pengembangan senjata balistik dan nuklir.

AS dan sejumlah negara lainnya khawatir uji coba nuklir yang dilakukan Korut telah semakin mendorong negara itu untuk membuat peluru kendali berhulu ledak nuklir yang dapat mencapai Negeri Paman Sam. (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013