Penyelidikan masih berlangsung untuk menentukan jenis gas pada insiden yang terjadi pada Rabu itu, kata Lesufi saat mendatangi lokasi kejadian di dekat Boksburg, sebelah timur ibu kota Johannesburg.
"Jumlah (korban tewas) yang terverifikasi 16. Tim telah meyakinkan saya bahwa mereka sudah menghitung ulang," kata Lesufi. Sebelumnya, media menyebutkan ada 24 orang yang tewas.
Lesufi dan media tidak menjelaskan bagaimana peristiwa itu terjadi. Menurut media, gas tersebut kemungkinan berkaitan dengan tambang ilegal.
Petugas forensik berpakaian pelindung (hazmat) tampak menyisir lokasi kejadian dengan bantuan polisi. Wartawan Reuters melihat mayat seorang bocah yang ditutupi sehelai kain.
Jenazah para korban tersebar di lokasi kejadian, termasuk seorang anak berusia satu tahun, kata Lesufi.
"Sama sekali bukan suasana yang bagus, bukan pemandangan bagus. Memilukan, menguras emosi dan tragis," ucapnya.
Pada Desember lalu, sebuah ledakan tanker gas di Kota Boksburg menelan puluhan korban jiwa, melukai banyak orang lainnya, serta menghancurkan rumah dan kendaraan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Afsel sebut wabah kolera sebabkan 10 orang meninggal dunia
Baca juga: Tentara Afsel dikerahkan ke lokasi banjir, korban jiwa 443 orang
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023