Indeks Nikkei Jepang berakhir tergelincir 1,70 persen, melanjutkan penurunannya dari tertinggi 33 tahun
Tokyo (ANTARA) - Pasar saham Asia-Pasifik jatuh pada Kamis sore, memperpanjang penurunan ekuitas global, setelah Federal Reserve AS mengkonfirmasi sikap hawkish-nya, sementara pertempuran perdagangan yang meningkat antara China dan Amerika Serikat juga mengurangi sentimen.

Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang merosot 1,3 persen, menyusul penurunan 0,4 persen untuk indeks dunia pada Rabu (5/7/2023). Indeks Nikkei Jepang berakhir tergelincir 1,70 persen, melanjutkan penurunannya dari tertinggi 33 tahun.

Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup anjlok 3,02 persen, sementara indeks saham-saham unggulan China daratan CSI300 berakhir dengan kehilangan 0,67 persen, indeks komposit Shanghai tergelincir 0,54 persen dan Indeks S&P/ASX 200 Australia jatuh 1,24 persen.

Imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun naik ke posisi tertinggi baru empat bulan di perdagangan Tokyo, dan dolar memperpanjang kenaikannya terhadap sekeranjang mata uang utama.

Pengecualian adalah yen, yang menguat terhadap saingannya di AS karena para pedagang khawatir tentang potensi intervensi mata uang.

Baca juga: Saham Asia turun tertekan kekhawatiran pertumbuhan, fokus risalah Fed

Sementara hampir semua pejabat Fed setuju untuk mempertahankan suku bunga stabil bulan lalu, risalah pertemuan yang dirilis pada Rabu (5/7/2023) menunjukkan sebagian besar mengharapkan kebijakan pada akhirnya perlu diperketat lebih lanjut.

Para pedagang pasar uang menempatkan peluang 85 persen pada kenaikan seperempat poin pada 26 Juli, dan peluang sekitar 50 persen untuk kenaikan lainnya pada November.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen memulai perjalanan ke China tepat saat Beijing membatasi ekspor logam yang digunakan dalam semikonduktor, menambahkan bahwa kontrol tersebut "hanya permulaan".

"Sentimen telah memburuk untuk penguatan ekuitas karena hubungan China-AS mundur selangkah lagi dan investor menyesuaikan diri dengan fakta bahwa Fed tetap lebih hawkish dari yang diharapkan," kata Matt Simpson, analis pasar di City Index.

"Keputusan The Fed untuk jeda sebenarnya tidak bulat dan sebagian besar anggota siap untuk kenaikan lebih lanjut, jadi ini bisa naik dalam jangka pendek".

Baca juga: Saham Asia jatuh karena khawatir pertumbuhan, fokus ke risalah Fed

Baca juga: Saham di Asia naik setelah bank sentral Australia tahan suku bunga

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023