Peringkat mencerminkan sumber daya dan cadangan tambang perseroan yang cukup besar.
Jakarta (ANTARA) - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) meningkatkan peringkat idBBB+ untuk perusahaan pertambangan emas PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) dan Obligasi Berkelanjutan I dan MTN I yang diterbitkan menjadi “Stabil”, dari sebelumnya “CreditWatch dengan implikasi negatif”.
Analis Pefindo Kresna Wiryawan mengatakan penetapan tersebut dilakukan seiring dengan kemampuan perseroan untuk melunasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I Tahap I Tahun 2019, serta profil likuiditas perseroan yang lebih baik, setelah berhasil melakukan restrukturisasi atas surat utang mereka.
“Peringkat mencerminkan sumber daya dan cadangan tambang perseroan yang cukup besar, fleksibilitas keuangan yang moderat, serta permintaan emas yang tinggi,” ujar Kresna sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Namun demikian, katanya lagi, peringkat tersebut dibatasi oleh struktur permodalan perseroan yang agresif, eksposur terhadap fluktuasi harga emas, serta risiko terkait pengembangan tambang yang belum menghasilkan.
Lebih lanjut, Kresna mengatakan peringkat dapat dinaikkan, apabila perseroan telah secara penuh mengoperasikan proyek baru, yang dapat memperbaiki profil keuangan secara berkelanjutan.
“Peringkat dapat berada dalam tekanan apabila terdapat keterlambatan dalam pengembangan Doup (Tambang Emas Doup di Bolaang Mongondow),” ujar Kresna.
Menurutnya, hal tersebut dapat berdampak pada penurunan volume produksi yang signifikan, dibandingkan yang diproyeksikan dalam waktu dekat, serta berdampak negatif terhadap pendapatan, sehingga dapat memperburuk profil keuangan perseroan.
“Penurunan signifikan atas harga emas juga dapat memicu penurunan peringkat, karena hal ini dapat memperburuk profil finansial perusahaan,” ujar Kresna.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk memiliki aset pertambangan yang terdiversifikasi, di antaranya di Seruyung, Kalimantan Utara, kemudian Bakan, Lanut, dan Doup di Sulawesi Utara, serta Tambang Emas Penjom di Malaysia.
Perseroan memiliki dua tambang yang berproduksi dan satu tambang dalam tahap konstruksi, yang mana per 31 Maret 2023 pemegang saham perseroan, di antaranya Jimmy Budiarto sebesar 92,50 persen, Sanjaya J sebesar 0,02 persen, dan publik sebesar 7,48 persen.
Baca juga: PLN pasok listrik tambang emas Doup milik J Resources
Baca juga: Menggali potensi Tambang Emas Martabe dengan praktik berkelanjutan
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023