sudah tersedia di seluruh puskesmas kecamatan
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel) menyediakan layanan upaya berhenti merokok (UBM) di puskesmas setempat untuk mencegah penyakit paru-paru di daerah itu.
"Layanan di puskesmas itu meliputi konseling, tes keadaan paru-paru, hingga terapi dengan obat-obatan," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Yudi menuturkan perlu banyak waktu untuk mengubah kebiasaan merokok agar tidak terus ketergantungan, salah satunya dengan menjalani terapi berulang-ulang hingga bisa berhenti.
Berdasarkan intensitas kunjungan pasien, dia kerap menemui pasien lanjut usia (lansia) berumur 40 tahun ke atas untuk pemeriksaan paru memanfaatkan layanan UBM.
"Layanan ini sudah tersedia di seluruh puskesmas kecamatan dilengkapi alat pemeriksaan kadar oksigen dalam paru-paru," katanya.
Baca juga: Dua raperda diusahakan jadi prioritas pada 2023
Harapan Yudi, dengan adanya layanan ini bisa membantu para perokok untuk bisa melepas kebiasaannya dan lebih memperhatikan kesehatan.
"Dengan berhenti merokok, mereka bisa lebih produktif dalam menjalani pekerjaan ataupun aktivitas sehari-hari," katanya.
Sebelumnya, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Sita Laksmi Andarini, Ph.D, Sp.P(K) mengatakan usia pasien kanker paru di Indonesia 10 tahun lebih muda dibandingkan pasien di luar negeri.
Menurut dia, hal itu karena masyarakat Indonesia mulai merokok di usia yang juga lebih muda.
Rokok merupakan salah satu faktor risiko kanker paru selain genetik, polusi udara dan faktor-faktor lainnya.
Baca juga: Lentera: Negara harus hadir lindungi anak dari rokok lewat regulasi
Di Indonesia, berdasarkan data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) 2021, kanker paru merupakan jenis kanker terbanyak ketiga dan penyebab nomor satu kematian akibat kanker.
Selain membahayakan perokok aktif, Sita mengingatkan asap rokok juga berbahaya bagi orang lain, baik yang sengaja maupun tidak sengaja menghirupnya.
Asap rokok tersebut dikenal dengan istilah "secondhand smoke" (SHS).
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023