Beijing (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) China Li Qiang bertemu dengan delegasi bisnis Jepang yang dipimpin Presiden Asosiasi Jepang untuk Promosi Perdagangan Internasional (JAPIT) Yohei Kono, di Beijing, Rabu (5/7).

"Kedua negara merayakan peringatan 50 tahun normalisasi hubungan diplomatik tahun lalu, dan tahun ini menandai peringatan 45 tahun penandatanganan Perjanjian Perdamaian dan Persahabatan China-Jepang," ujar Li Qiang.

Dia menyebutkan bahwa hubungan China-Jepang berada di titik penting, yaitu mengevaluasi masa lalu dan memvisikan masa depan.

Li mengatakan kedua negara harus selalu mematuhi prinsip-prinsip yang telah ditetapkan dalam empat dokumen politik antara China dan Jepang.

Selain itu, melindungi fondasi pengembangan hubungan bilateral, memandang pembangunan satu sama lain secara objektif dan rasional, dan mengimplementasikan konsensus politik bahwa mereka harus menjadi mitra kooperatif alih-alih ancaman bagi satu sama lain.

Li menuturkan bahwa kerja sama pragmatis antara China dan Jepang memiliki fondasi yang kokoh, komplementaritas yang kuat, serta potensi yang besar, dan kedua negara juga memiliki kepentingan bersama yang ekstensif.

"China sedang mengejar pembangunan berstandar tinggi secara komprehensif, dengan teguh memajukan keterbukaan tingkat tinggi, serta secara aktif membangun lingkungan bisnis yang berorientasi pasar, berbasis hukum, dan terinternasionalisasi," kata Li.

Dia menyebutkan bahwa China akan senantiasa mendukung perusahaan Jepang dalam memperluas investasi dan kerja sama dengan China.

Kono menuturkan bahwa JAPIT berkomitmen untuk mempromosikan pertukaran ekonomi dan perdagangan Jepang-China, mempererat persahabatan Jepang-China dan mendukung pembangunan China.

Selain itu menurut dia, JAPIT bersedia menjunjung tinggi semangat saling menghormati dan saling percaya dengan pihak China guna mendorong kerja sama yang bersahabat antara Jepang dan China.


Penerjemah: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023