Jakarta (ANTARA News) - Meskipun menjadi sumber energi untuk makhluk hidup, sinar matahari bisa membahayakan kulit, kata dokter dari Gentur Cleft Foundation, Rachadian Ramadhan.
"Sinar matahari baik untuk penyerapan vitamin D, namun sinar ultraviolet ini memiliki dampak yang juga membahayakan kulit," kata Rachadian pada jumpa pers peluncuran produk kecantikan kulit di Jakarta, Kamis.
Rachadian memaparkan, sinar matahari terbagi menjadi tiga jenis yaitu; sinar ultra violet A (UVA), ultra violet B (UVB), dan ultra violet C (UVC).
UVC tidak membahayakan manusia karena telah terserap di atmosfer, namun UVB berdampak buruk meski jumlah yang diserap kulit hanya sekitar lima persen.
"UVB yang menyebabkan pigmentasi, serta kulit terbakar, sementara yang paling kejam adalah UVA," jelas Rachadian.
Jumlah sinar UVA yang menembus kulit mencapai 90 persen. Sinar inilah yang memicu kanker kulit, penuaan dini, hiperpigmentasi, pengerutan, hingga kulit kusam.
"Untuk mengatasinya, gunakanlah selalu tabir surya, dan berteduhlah dari paparan sinar matahari di siang hari," kata Rachadian. (*)
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013