New York (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Federal Reserve mengisyaratkan tekad untuk menaikkan suku bunga setelah jeda pada Juni.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,32 persen menjadi 103,3727 pada akhir perdagangan.

Menurut risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Juni yang dikeluarkan pada Rabu (5/7/2023), hampir semua peserta mencatat dalam proyeksi ekonomi mereka bahwa mereka menilai "peningkatan tambahan dalam target suku bunga dana federal selama 2023 akan sesuai."

Anggota Fed juga meningkatkan perkiraan kenaikan suku bunga mereka, memperkirakan suku bunga terminal atau suku bunga puncak di 5,6 persen pada titik tengah tahun 2023, meningkat dari perkiraan sebelumnya sebesar 5,1 persen yang terlihat pada Maret, menunjukkan dua kenaikan lagi di depan.

Imbah hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun naik lebih dari 8 basis poin menjadi 3,941 persen pada satu titik, sementara imbal hasil surat utang pemerintah 2-tahun berada di 4,945 persen, lebih dekat ke level tertinggi 52 minggu di 5,084 persen, setelah rilis risalah Fed.

Selain itu, penurunan pasar ekuitas global pada Rabu (5/7/2023) juga mendorong permintaan dolar AS.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0853 dolar AS dari 1,0887 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2694 dolar AS dari 1,2719 dolar AS pada sesi sebelumnya.

Dolar AS dibeli 144,6680 yen Jepang, lebih tinggi dari 144,4930 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8989 franc Swiss dari 0,8968 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3280 dolar Kanada dari 1,3224 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 10,9464 krona Swedia dari 10,8142 krona Swedia.

Baca juga: Harga emas tergelincir tertekan dolar AS yang lebih kuat

Baca juga: Dolar stabil di Asia jelang risalah Fed, Aussie melemah terkait China

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023