Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
"Amplitudo maksimum 60 milimeter dan durasi 254,24 detik," kata Agus dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Awan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
BPPTKG merekomendasikan masyarakat, pengujung, wisatawan, maupun pendaki untuk tidak mendekati gunung api tersebut atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.
Selain itu potensi bahaya juga ada di Kali Boyong sejauh lima kilometer dari puncak, serta Kali Bedog, Krasak, Bebeng sejauh tujuh kilometer dari puncak. Sedangkan lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius lima kilometer dari puncak.
Baca juga: BPPTKG rekam 97 gempa guguran Gunung Merapi
Baca juga: Merapi selama sepekan 106 kali luncurkan guguran lava
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023