"Pastinya kita akan intervensi untuk infrastruktur dulu. Karena Cileuksa paling parah di infrastruktur terdampak saat bencana alam tahun 2020,"
Kabupaten Bogor (ANTARA) - Empat Desa di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mendapatkan Dana Desa (DD) lebih dari Rp2 miliar pada tahun 2023 untuk penanganan infrastruktur terdampak bencana alam.
Kepala Desa Cileuksa Ujang Ruhyadi di Bogor, Rabu menjelaskan bahwa desanya menerima DD tertinggi di Kabupaten Bogor yakni sekitar Rp2,8 miliar.
Ia menyebutkan bahwa desa-desa di Kecamatan Sukajaya, membutuhkan banyak dana untuk perbaikan infrastruktur setelah diterjang bencana tanah longsor pada awal 2020.
"Pastinya kita akan intervensi untuk infrastruktur dulu. Karena Cileuksa paling parah di infrastruktur terdampak saat bencana alam tahun 2020," kata Ujang.
Menurut dia, selain infrastruktur pihaknya terus berupaya untuk memulihkan perekonomian warga pascabencana. Karena, banyak lahan pertanian maupun perkebunan warga rusak diterjang longsor.
"Perlu dipikirkan juga pemulihan perekonomian warga pasca bencana. Jadi kita buat skala prioritas dengan anggaran yang kita miliki," ucapnya.
Selain Cileuksa, penerima DD terbesar di Kabupaten Bogor yakni Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang mendapai DD sebesar Rp2.678.543.000. Diketahui, desa ini diterpa banjir bandang pada Juni 2022.
Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan pun termasuk menjadi penerima DD terbesar usai disapu banjir bandang di waktu bersamaan. Desa itu mendapat jatah Rp2.374.648.000.
Satu desa lain penerima DD terbesar di Kabupaten Bogor yakni, Desa Cibalung, Kecamatan Cijeruk sebesar Rp2.332.330.000.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto berharap pemerintah desa setempat dapat memanfaatkan besarnya DD yang akan diterima, terutama untuk pembangunan infrastruktur pascabencana, serta kesejahteraan masyarakat desa.
Selain infrastruktur, dia ingin pemerintah desa membantu masyarakat yang kehilangan mata pencaharian usai bencana alam, seperti sawah yang rusak, hewan ternak mati dan lain sebagainya.
"Harus dimanfaatkan dengan baik. Karena, desa-desa penerima pernah diterjang bencana alam cukup parah. Sehingga, dana desa cukup besar ini dapat digunakan untuk pemulihan infrastruktur," kata Rudy.
Selain infrastruktur, dia ingin pemerintah desa membantu masyarakat yang kehilangan mata pencaharian usai bencana alam, seperti sawah yang rusak, hewan ternak mati dan lain sebagainya.
"Dibantu, dibangun lagi supaya mereka tetap bisa bekerja. Berikan juga pelatihan agar perkebunan, sawah dan tanah mereka bisa lebih produktif," tuturnya.
Baca juga: Pemkab Bogor target bangun 2.000 hunian korban bencana dalam setahun
Baca juga: Hadapi cuaca ekstrem, Kabupaten Bogor tingkatkan mitigasi bencana
Baca juga: 107 KK di Bogor mengungsi akibat bencana tanah longsor
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023