Ambon (ANTARA) - Film Batuku Adat karya siswa SMA Negeri 1 Seram Bagian Timur (SBT) Provinsi Maluku berhasil masuk Kotabaru Heritage Film Festival yang akan digelar di Yogyakarta pada 6-9 Juli 2023.

Film Batu Adat yang digarap oleh Nurul Hidayanti bersama Wanu Sinema ini didanai Dana Indonesiana melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tahun 2022.

“Iya Film Batuku Adat masuk Kotabaru Heritage Film Festival dan kami diundang untuk menghadiri kegiatan tersebut, keberangkatan kami untuk mengikuti Kotabaru Heritage Film Festival, kami didanai Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Fasilitasi Bidang Kebudayaan Interaksi Budaya (FBK IB),” kata penggarap Film Batuku Adat, Nurul Hidayanti, di Ambon, Rabu.

Ia mengaku, film ini akan ditayangkan secara luring pada program Official Panorama yang berlokasi di Kawasan Cagar Budaya Kotabaru Yogyakarta.

Baca juga: Lima film pendek lokal jebolan festival tayang di Bioskop Online

Dalam mengikuti festival tersebut, kata Nurul, Wanu Sinema mengirimkan 5 film yang bertema budaya yaitu Film Batuku Adat, Tari Lili, Tari Bungkure, Lalan Tagi serta Tarian Dabus, dan film Batuku Adat dinyatakan lolos.

“Film Batu Adat berceita tentang masyarakat Kian Darat di SBT, di mana jauh sebelum adanya hukum positif, masyarakat di Desa Kian telah lebih dahulu memilih Batuku Adat sebagai proses hukum dalam penegakan keadilan,” katanya menerangkan.

Proses Batuku Adat ( Menyelam Adat) menengahi dua pihak berseteru dengan cara meminta pihak bersengketa untuk memberi kuasa kepada para penyelam yang ditunjuk oleh toko adat.

Baca juga: EoS 2023 umumkan 10 film pendek yang bersaing untuk peroleh pendanaan

Nantinya dalam prosesi memutuskan sengketa, dua penyelam akan diminta untuk menyelam dengan menggenggam sebuah batu.

Jika salah satu dari penyelam ada yang naik ke permukaan terlebih dahulu, maka pihak yang masih bertahan di dalam air tersebut sebagai pemenang sengketa.

Berdurasi sekitar delapan menit, film dokumenter tersebut juga cukup lugas dalam memaparkan masalah yang dihadapi masyarakat Kian Darat dalam memutuskan masalah melalui jalur adat.

Kotabaru Heritage Film Festival adalah sebuah festival yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta untuk mempromosikan warisan budaya (heritage) melalui berbagai media, yaitu film, fotografi, kegiatan interaktif, dan pertunjukan di Kotabaru sebagai ruang fisik yang juga simbolis.

Baca juga: Berbagai film jebolan festival hadir di KlikFilm

Pewarta: Winda Herman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023