Jakarta (ANTARA News) - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk akan menerbitkan surat utang atau obligasi senilai 500 juta dolar AS untuk diversifikasi pendanaan.
"Penerbitan obligasi global itu merupakan diversifikasi sumber pendanaan. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sudah menyetujui penerbitan obligasi. Maksimal kupon diperkirakan sebesar delapan persen," kata Direktur Tower Bersama Helmy Yusman Santoso di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan sebenarnya perseroan masih memiliki fasilitas pinjaman sebesar 250 juta dolar AS yang belum dicairkan. Namun, untuk meragamkan sumber pendanaan perseroan menerbitkan obligasi.
Ia mengemukakan sekitar 81 persen hasil bersih dari penerbitan obligasi akan digunakan untuk melunasi pinjaman yang akan jatuh tempo, serta mempercepat pelunasan.
"Sisanya 19 persen akan digunakan untuk ekspansi perseroan dalam mendukung pertumbuhan bisnis," kata dia.
Helmy mengatakan tenor obligasi global perseroan itu selama lima tahun. Obligasi global itu akan dipasarkan kepada investor di AS, negara-negara Eropa, juga Asia.
"Obligasi yang dikeluarkan perseroan cukup baik. Kita memiliki kontrak jangka panjang untuk penyewaan menara telekomunikasi selama 10 tahun," kata dia.
Ia meyakini bisnis infrastruktur terutama bidang telekomunikasi di dalam negeri masih akan terus berkembang ke depannya.
Terkait dengan kurs nilai tukar rupiah yang saat ini cenderung mengalami pelemahan, Helmy mengatakan pihaknya tidak mengkhawatirkan kondisi itu dikarenakan perseroan menerapkan sistem "hedging".
"Kurs tidak masalah karena kami melakukan `hedging`. Sebisa mungkin semua utang di-hedging, tapi bertahap," kata dia.
Perusahaan yang bergerak dalam penyediaan menara telekomunikasi (BTS) itu akan melakukan "roadshow" atau mencari calon investor mulai akhir Maret ke Asia, Eropa dan Maret.
Sementara, terkait rencana anggaran belanja (capex) TBIG tahun ini mencapai 250 juta dolar AS yang difokuskan untuk meningkatkan jumlah antena generasi ketiga (3G) seiring dengan kebutuhan akses data masyarakat.
"Penggunaan akses data mencetak pertumbuhan yang cukup signifikan dibandingkan suara dan pesan singkat," ucapnya.
Per Desember 2012, Tower Bersama Infrastructure memiliki dan mengoperasikan 8.439 situs dengan 13.708 penyewaan.
(KR-ZMF/N002)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013