New York (ANTARA) - Badan anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menyerukan agar kekerasan bersenjata di Kota Jenin, di wilayah Tepi Barat yang diduduki, segera dihentikan setelah kematian sedikitnya tiga anak.
"UNICEF menyesalkan semua tindakan kekerasan terhadap anak-anak dan menyerukan penghentian segera kekerasan bersenjata," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan pada Selasa (4/7).
Menurut laporan terbaru, sedikitnya tiga anak tewas dan banyak lainnya terluka, sementara ratusan keluarga mengungsi akibat pertempuran yang sedang berlangsung, kata UNICEF.
Ketegangan telah memuncak di Tepi Barat yang diduduki dalam beberapa bulan terakhir di tengah serangan berulang Israel ke kota-kota Palestina.
Pasukan Israel pada Senin (3/7) meluncurkan operasi militer terbesarnya di Jenin dalam lebih dari 20 tahun.
Serangan itu menewaskan sedikitnya 10 warga Palestina dan melukai lebih dari 100 orang lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
"Dalam dua tahun terakhir, anak-anak telah menyaksikan lingkaran kekerasan berulang dengan tiga eskalasi di dan sekitar Jalur Gaza dan sejumlah insiden terkait konflik di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur," kata UNICEF.
Sebanyak 33 anak yaitu 27 anak Palestina dan enam anak Israel tewas sejak awal tahun ini, menurut UNICEF.
"Pelanggaran berat terhadap anak-anak, termasuk membunuh dan melukai, tidak dapat diterima," kata UNICEF.
Badan tersebut mendesak semua pihak untuk melindungi anak-anak dan menahan diri untuk tidak menggunakan kekerasan, terutama terhadap anak-anak.
Baca juga: Indonesia kecam serangan militer Israel di Jenin
Baca juga: Komisioner HAM PBB kecam kekerasan di Tepi Barat dan Israel
Baca juga: Menlu Palestina sebut serangan pemukim Israel tindakan terorisme
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023