Eksportir akan memanfaatkan kondisi yang menguntungkan bagi mereka dan mentransfer sebagian dari cadangan devisa mereka ke dalam rubel
Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia melemah pada awal perdagangan Rabu, kembali ke angka 90 terhadap dolar karena permintaan mata uang asing melebihi pasokan dan gejolak politik domestik bulan lalu membuat selera risiko tetap rendah.
Pada pukul 07.18 GMT, rubel melemah 0,8 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 89,92, setelah mencapai level terendah lebih dari 15 bulan pada 90,1950 di sesi sebelumnya.
Mata uang Rusia telah kehilangan 0,9 persen untuk diperdagangkan pada 98,08 versus euro dan tergelincir 0,5 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan pada 12,39.
Kontrol modal telah membantu melindungi rubel terhadap geopolitik dalam 16 bulan sejak Rusia menginvasi Ukraina, tetapi pawai pemimpin tentara bayaran Yevgeny Prigozhin yang dibatalkan menuju Moskow pada 24 Juni bergema melalui pasar dan menimbulkan pertanyaan tentang cengkeraman kekuasaan Presiden Vladimir Putin.
Rubel kehilangan lebih dari 9,0 persen pada Juni dan anjlok sekitar 20 persen sepanjang tahun ini, menjadikannya salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di dunia.
Rubel akan terus melampaui 90 dalam jangka pendek, kata Alor Broker dalam sebuah catatan, tetapi dengan nilai tukar sekarang ditentukan oleh keseimbangan penawaran dan permintaan, rubel pada akhirnya dapat memperoleh keuntungan dari perusahaan pengekspor.
"Eksportir akan memanfaatkan kondisi yang menguntungkan bagi mereka dan mentransfer sebagian dari cadangan devisa mereka ke dalam rubel, termasuk untuk dapat membeli OFZ (obligasi) sebelum kenaikan suku bunga utama yang tampaknya tak terelakkan," kata Alexei Antonov dari Alor Broker.
Para analis yang disurvei oleh Reuters pekan lalu memperkirakan Bank Sentral Rusia akan menaikkan suku bunga pada Juli dan lagi di akhir tahun karena tekanan inflasi meningkat, dan melihat ruang terbatas untuk rubel menguat dalam 12 bulan mendatang.
Kementerian Keuangan Rusia akan mengadakan tiga lelang obligasi pemerintah OFZ pada Rabu.
Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, turun 0,3 persen menjadi diperdagangkan pada 76,04 dolar AS per barel.
Indeks saham Rusia lebih rendah. Indeks RTS berdenominasi dolar turun 0,6 persen menjadi diperdagangkan pada 981,7 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel diperdagangkan 0,2 persen lebih rendah pada 2.802,0 poin.
Baca juga: Rubel Rusia jatuh kembali melewati 89 terhadap dolar
Baca juga: Rubel stabil setelah jatuh minggu lalu ke terendah lebih dari 15-bulan
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023