investasi dan pengembangan bisnis di Sigi harus inovatif, sejalan dengan komitmen kebijakan Sigi Hijau yang ditetapkan sejak tahun 2019

Jakarta (ANTARA) - Forum Bisnis & Investasi untuk Inovasi Basis Alam di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dalam rangkaian Festival Lestari 5 Tahun 2023 menghasilkan komitmen investasi dan dukungan total sebesar 22,7 juta dolar AS atau setara dengan Rp340,5 miliar.

“Dari jumlah total tersebut, 20 juta dolar AS dikomitmenkan berbagai pihak untuk mendukung upaya lintas daerah sementara 2,7 juta dolar AS khusus akan ditujukan bagi pelaku usaha di Kabupaten Sigi,” kata Bupati Sigi Mohamad Irwan dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Rabu.

Irwan menuturkan bahwa Kabupaten Sigi merupakan salah satu aset bagi Indonesia dan dunia terkait keanekaragaman hayati dan budaya yang berada di Cagar Biosfer Taman Nasional Lore Lindu.

Sehingga, pendekatan bisnis yang inovatif sangat dibutuhkan untuk bisa menggerakkan roda ekonomi masyarakat sembari menjaga 75 persen wilayah Kabupaten Sigi yang merupakan kawasan hutan.

Irwan menegaskan fokus mobilisasi investasi dan pengembangan bisnis di Sigi harus inovatif, sejalan dengan komitmen kebijakan Sigi Hijau yang ditetapkan sejak tahun 2019.

Hal ini sejalan pula dengan pernyataan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Ma’mun Amir yang menyampaikan bahwa tahun 2023, Pemerintah Provinsi Sulteng menargetkan pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 10,36 persen atau naik 0,86 persen dari tahun 2022.

Baca juga: Sigi bantu warga peroleh dana usaha melalui program KUR-Nol persen

Baca juga: Pemkab Sigi berupaya penuhi kebutuhan warga terhadap air bersih

“Ke depannya, Pemprov Sulteng berkomitmen untuk mendiversifikasi investasi yang masuk dan memperbesar porsi investasi hijau, karena kami ingin mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan memiliki ketahanan lingkungan, ketahanan pangan, dan ketahanan terhadap bencana tanpa melupakan warisan budaya," ujar Wakil Gubernur Sulawesi Tengah.

Lebih lanjut, melalui kolaborasi dengan jejaring Koalisi Ekonomi Membumi (KEM) berhasil mendorong beberapa kerja sama strategis seperti dukungan SMESCO Indonesia melalui SMESCO Hub Timur di Nusa Dua Bali sebagai wadah promosi berbagai produk dan jasa bernilai tambah tinggi dari Cagar Biosfer Lore Lindu.

Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabatra menyampaikan kepercayaan dirinya bahwa potensi yang terdapat di Sulawesi Tengah dapat dikembangkan secara berkelanjutan dan memberikan nilai tambah positif bagi komunitas di sekitarnya.

“Saya yakin masih banyak sekali potensi-potensi pengolahan keanekaragaman hayati di wilayah Sulawesi Tengah yang saya lihat di sini dan belum terekspos misalnya peluang produk F&B dan kecantikan yang saya yakin dapat berkontribusi pada perekonomian nasional," sebut Leo.

Tambahnya, SMESCO Indonesia baru saja menandatangani MOU dengan beberapa mitra pengolahan strategis seperti BUMN Farmasi yang bisa membantu pelaku usaha di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, untuk fokus pada aspek hilirisasi lewat kepastian pasar untuk produk olahannya.

“Nantinya produk bisa juga dikembangkan kembali untuk peluang perdagangan domestik dan internasional sesuai target yakni 15 juta dolar AS transaksi perdagangan di 2024,” ungkap dia.

Baca juga: Sigi tingkatkan kualitas irigasi, bantu petani kembangkan pertanian

Baca juga: Pemkab Sigi dan investor apresiasi SMESCO promosikan Cagar Lore Lindu

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023