Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Kamis pagi belum bergerak nilainya dari posisi Rp9.690 per dolar AS.
"Pergerakan nilai tukar rupiah minim fluktuasi di tengah aksi tunggu pelaku pasar terhadap pertemuan internal bank sentral, dari BI, Jepang, dan Eropa," kata analis Trust Securities, Reza Priyambada.
Menurut dia, para pelaku pasar berharap akan ada kebijakan lanjutan mengenai pelonggaran moneter. "Untuk dapat mengimbangi sentimen negatif dari belum adanya titik temu atas solusi fiskal AS," tambah dia.
Ia menjelaskan, apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini juga sedikit tertahan karena terpengaruh penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartalan Australia dan perkiraan tidak berubahnya PDB kuartalan negara-negara kawasan Euro.
Sementara pengamat pasar uang Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, mengatakan, kebijakan Bank Indonesia melarang bank melakukan transaksi hedging dengan Non Delivery Forward (NDF) baik di dalam maupun luar negeri untuk meredam spekulasi terhadap rupiah.
"Semua transaksi valas harus fully delivery atau pemidahan dana secara penuh. Kami perkirakan rupiah masih akan bergerak dalam kisaran stabil antara Rp9.650 dan Rp9.700 per dolar AS," kata dia.
(KR-ZMF)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013