Tokyo (ANTARA) - Dolar melayang di dekat kisaran tengah tiga pekan terakhir terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya di sesi Asia pada Rabu sore, karena para pedagang menantikan rilis risalah pertemuan terbaru Federal Reserve untuk petunjuk tentang jalan kebijakan moneternya.

Dolar Australia melemah bersama yuan China setelah data menunjukkan aktivitas jasa-jasa China berkembang pada laju paling lambat dalam lima bulan pada Juni, bukti terbaru dari pemulihan pasca-pandemi di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Indeks dolar - yang mengukur mata uang terhadap sekeranjang enam mata uang utama saingannya, termasuk euro dan yen - naik 0,11 persen menjadi 103,18, setelah bergerak antara 103,75 dan 102,75 sejak awal Juni.

Mata uang bersama Eropa sedikit melemah 0,08 persen menjadi 1,0871 dolar, menambah penurunan semalam 0,34 persen.

Dolar melayang di sekitar 144,62 yen, di bawah level 145 yen yang mendorong intervensi otoritas Jepang musim gugur lalu. Greenback minggu lalu sempat naik setinggi 145,07 untuk pertama kalinya sejak November.

Pergerakan nilai tukar dolar-yen secara luas mengikuti imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun, yang turun ke serendah 3,841 persen di Tokyo setelah melanjutkan perdagangan menyusul liburan Hari Kemerdekaan AS 4 Juli.

"Jelas pada level ini, pasar memperhatikan potensi risiko intervensi, tetapi sebagai tren jangka menengah, pasar memperkirakan penurunan lebih lanjut untuk yen," kata Shusuke Yamada, kepala strategi valas dan suku bunga di Bank of Amerika di Tokyo.

"Kami tidak melihat kemungkinan yang sangat tinggi bahwa Kementerian Keuangan akan melakukan intervensi pada tingkat yang sama seperti tahun lalu - dan jika langkah tersebut tidak cepat, di bawah 150 kami mungkin tidak melihat adanya intervensi sama sekali."

Dolar Australia turun 0,24 persen menjadi 0,6676 dolar AS, menempatkannya di jalur untuk menghentikan kenaikan beruntun empat hari.

Sebelum data jasa-jasa China, Aussie sedikit lebih kuat menyusul penetapan yuan yang lebih kuat dari bank sentral China, memicu taruhan untuk dukungan kebijakan segera dari Beijing.

"Ini (data jasa-jasa) memberikan konfirmasi lebih lanjut bahwa ekonomi China tergelincir menuju perlambatan double-dip," tulis Tony Sycamore, analis pasar di IG di Sydney, dalam catatan klien.

"Dalam jangka pendek, itu bukan berita bagus untuk dolar Australia," katanya. "Namun secara lebih luas, itu akan memberikan dukungan ... atas harapan tanggapan kebijakan segera dari otoritas China."

Yuan menuju penurunan pertama dalam empat sesi di pasar luar negeri, tergelincir 0,13 persen menjadi 7,2425 per dolar.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023