Menurut Administrasi Meteorologi China pada Selasa (4/7), skor itu menjadi yang tertinggi ketiga sejak tahun 2000.
"Skor tersebut 6,2 persen lebih tinggi dari angka rata-rata selama tiga dekade yang berakhir pada 2020," ujar Zhang Hengde, Wakil Kepala Pusat Meteorologi Nasional China, dalam sebuah konferensi pers.
Zhang mengakui bahwa kualitas ekologi dipengaruhi bersama oleh iklim dan cuaca, serta aktivitas manusia. Menurut Zhang, kondisi meteorologi tergolong bagus untuk vegetasi tahun lalu yang ditandai dengan keseimbangan kehangatan dan curah hujan yang lebih baik dari biasanya.
Berdasarkan catatan administrasi itu, dari tahun 2000 hingga 2022, vegetasi di 91,9 persen area di Negeri Tirai Bambu itu mengalami peningkatan kualitas ekologi.
Proyek-proyek konservasi ekologi dan kondisi meteorologi yang menguntungkan membantu meningkatkan produktivitas dan cakupan vegetasi di seluruh China, demikian Zhang menuturkan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023